Daerah

Ribuan Santri dan Pelajar Meriahkan Pawai Ta'aruf Kebangsaan di Tegal

Jum, 25 Januari 2019 | 14:00 WIB

Tegal, NU Online
Ribuan santri dan pelajar se Kecamatan Lebaksiu  Kabupaten Tegal, Jawa Tengah memeriahkan Pawai Ta'aruf Kebangsaan dalam rangka memperingati  Maulid Nabi Muhammad SAW masyarakat Babakan Lebaksiu Kabupaten Tegal, Jum'at (25/1) sore. 

Kegiatan mengambil start dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Pura Kusuma Persada Lebaksiu dilepas Wakil Bupati Tegal H Sabilillah Ardie dengan kibasan Bendera start. 

Hadir dalam kesempatan itu KH Mohammad S. Baidlowi selaku Khodimul Maulid Gema Shalawat, anggota Forkompinda Kabupaten Tegal, Forkompimcam Kecamatan Lebaksiu dan sejumlah undangan lain.

"Saya merasa bangga, masyarakat Babakan Lebaksiu begitu semangat menyambut Pawai Ta'aruf Kebangsaan dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW ini," ujar Ardie dalam sambutannya

Menurut Ardie yang juga Wakil Bendahara LPNU Pusat, Pawai Ta'aruf Kebangsaan yang digagas masyarakat Babakan Lebaksiu menjadi salah satu ikon Kabupaten Tegal.

"Ini menjadi ikon Kabupaten Tegal. Apalagi masyarakat Babakan merupakan masyarakat agamis," imbuhnya

Pantauan NU Online, ribuan peserta pawai Ta'aruf Kebangsaan tampak semangat. Berbagai kreasi ditampilkan oleh peserta, mulai dari marching band, Pramuka, busana ala santri hingga santri yang membawa keranda mayit. Ada juga barongsai dari Klenteng Slawi.

Pawai Ta'aruf menempuh jarak sekitar 5 km dan finish di jalanan Masjid Jami Babakan Lebaksiu yang menjadi pusat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Gema Shalawat.

Tiba di titik finish, Rombongan Pawai Ta'aruf Kebangsaan disambut oleh Komandan Kodim Tegal Letkol Richard Arnold YS dan Khodimul Maulid KH Muhammad S. Baidhowi, ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih dari pembawa bendera kepada Dandim dan dilanjutkan kepada Khodimul Maulid.

Sementara itu, Jum'at malam (25/1), peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Gema Shalawat direncakan akan dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Thahyanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Mustasyar PBNU Maulana Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan. (Nurkhasan/Muhammad Faizin)