Daerah

Ribath Al-Ikhlas Tambakberas Jombang Isi Liburan dengan Diklat Jurnalistik

NU Online  ·  Senin, 9 April 2018 | 13:15 WIB

Jombang, NU Online
Selama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK, sejumlah unit pendidikan formal tingkat Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang Jawa Timur meliburkan peserta didik. Itu berlaku bagi para siswa dan siswi kelas X dan XI. Namun sejumlah santri yang menempati asrama atau ribath Al-Ikhlas mengisinya dengan pendidikan dan latihan (diklat) jurnalistik, serta kegiatan bermanfaat lainnya.. 

“Karena bukan libur total, maka di ribath Al-Ikhlas tidak memberlakukan liburan kepada para santri yang kebetulan tak mengikuti UNBK,” kata Yohana Fitriana, Senin (9/4). Menurut Ketua Departemen Pendidikan di ribath Al-Ikhlas tersebut, kebijakan ini telah berlaku sejak lama, lanjutnya.

Karena itu, dibuatlah sejumlah kegiatan dalam mengisi waktu libur. “Hari ini kami menyelenggaralkan diklat jurnalistik,” kata siswi Madrasah Muallimin Muallimat di Pesantren Tambakberas tersebut.

Menurut Yohana, dari kegiatan ini diharapkan para peserta memiliki motivasi yang kuat untuk menyerap materi yang disampaikan. “Karena dalam waktu dekat, kami akan membuat majalah atau buletin,”ujar santriwati kelahiran Kediri Jawa Timur ini.

Maslahatun Nadziro menjelaskan bahwa selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan penjelasan dari Syaifullah selaku narasumber diklat. “Utamanya memotivasi peserta untuk mentradisikan menulis,” kata Laha, sapaan akrabnya.

Selama kegiatan, Syaifullah mengemukakan bahwa pesantren tidak dapat dipisahkan dari tradisi menulis. Hal tersebut dibuktikan dengan aktivitas penulisan yang telah dilakukan oleh founding fathers pesantren dalam bentuk karya tulis. 

“Dari mulai Syekh Nawawi al Bantani, Syekh Mahfudz at Tirmasi, KH Kholil Bangkalan, KH Hasyim Asy’ari, dan KH R Asnawi Kudus merupakan tokoh pesantren yang dengan konsisten menuliskan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam karya tulis mereka,” katanya di hadapan puluhan peserta. Fungsi pemeliharaan tradisi ini menjadi hal yang sangat penting karena dengan cara ini ilmu yang telah diajarkan secara turun temurun dapat dipelihara dengan baik, lanjut kontributor NU Online ini.

Tidak hanya diklat jurnalistik, para santri di ribath ini juga menyelenggarakan kegiatan nonton film bareng. “Berikutnya nanti ada ziarah wali hingga ke Jawa Tengah,” kata Yohana. Setidaknya ada 9 armada bus besar yang akan membawa para santri putra dan putri di asrama ini.

Semua itu dilakukan agar liburan sekolah selama UNBK tak membuat santri lain tidak memiliki kegiatan, "Hal tersebut juga menjadi kegiatan dan hiburan alternatif bagi para santri yang masih bertahan di asrama," pungkasnya. (Uswatun Chasanah/Ibnu Nawawi)