Nganjuk, NU Online
Indonesia khususnya Jawa Timur sudah menapaki era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi dan otomasi. Hal tersebut menjadi isu utama yang dibahas pada Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur di Balai Budaya Anjuk Ladang, Kabupaten Nganjuk. Kegiatan berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad (19-20/5).
Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Jatim, Haikal Atiq Zamzami mengatakan Rapimwil merupakan wahana memperkuat sinergi dan konsolidasi seluruh pimpinan cabang di Jatim. IPNU, sambungnya, memiliki tantangan besar dalam merespon perkembangan zaman terutama era revolusi industri 4.0.
"Pelajar adalah elemen penting perubahan zaman. Utamanya pada revolusi industi 4.0. Pelajar NU berada di garda terdepan merespon hal itu,” katanya, Ahad (20/5). Kolaborasi dan sinergi dalam merealisasikan ide-ide besar merupakan keniscayaan organisasi, lanjutnya.
“Respon yang sigap dan tanggap dalam mengadaptasi perubahan adalah kecakapan yang wajib diinternalisasikan pada mindset kader sejak dini," kata Haikal.
Ia menjelaskan sebagai organisasi pelajar terbesar, IPNU dengan sumber daya yang dimiliki berkomitmen untuk melahirkan berbagai kreatifitas dan inovasi. Misalnya, di bidang teknologi informasi, ekonomi digital, sosiopreneur dan ekonomi kreatif.
"Pemberdayaan dan pendampingan inovasi memang menjadi salah satu fokus IPNU Jatim saat ini,” katanya. Fakta yang didapatkan setelah berkunjung di beberapa daerah ternyata begitu banyak pelajar NU yang sudah memiliki gagasan kreatif. Tinggal diarahkan dan difasilitasi, lanjutnya.
Rapimwil mengusung tema Merawat Spirit Organisasi, Berkolaborasi Mewujudkan Visi. IPNU Jatim turut melakukan sosialisasi PW IPNU Award, Student Annual Meeting, Sayembara Logo dan apel kebangsaan pelajar sebagai side even penyelenggaraan Konferwil IPNU XXII di Banyuwangi.
Selain 1000 peserta dan 35 pimpinan cabang , Rapimwil juga dihadiri Deputi Pengembangan Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam Sholeh, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IPNU, Imam Fadlli dan Pengurus PWNU Jatim, H Nurhidayat dan 35 pimpinan cabang. (Lukman/Ibnu Nawawi)