Daerah

Respon Debat Terbuka, NU Jember Kirim Surat ke HTI

NU Online  Ā·  Kamis, 5 Mei 2016 | 22:02 WIB

Jember, NU Online
Untuk memastikan tantangan dialog yang sempat dilontarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jember benar-benar serius, PCNU Jember berencana mengirim surat secara resmi kepada pimpinan organisasi yang ingin menegakkan khilafah itu. Respon dari surat yang dilayangkan ini akan memastikan keseriusan mereka berdialog dengan NU Jember.

"Nanti kita kirim surat kepada mereka. Syukur-syukur kalau mereka berani berdebat dengan kita. Debat terbuka lebih bagus," kata Katib Syuriyah NU Jember Ustadz MN Harisudin di kantor NU Jember, Kamis (5/5).

Menurut Ustadz Haris, selama ini kelompok-kelompok radikal seperti Salafi dan HTI tidak pernah mau debat terbuka dengan NU. Mereka selalu menghindar dengan berbagai alasan. Namun mereka secara sembunyi-sembunyi terus mengadakan aktivitas.

"Ini supaya masyarakat tahu bahwa HTI itu seperti apa. Sebab di berbagai media mereka mengaku cinta NKRI. Tapi kenyataannya tidak seperti itu," tegasnya.

Seperti diketahui, di beberapa kesempatan pengurus HTI Jember secara terbuka menantang siapa saja untuk berdiaog dengan pihaknya mengenai Islam, NKRI, dan Pancasila. Yang teranyar, Kamis pagi (5/5) di acara talk show di sebuah radio swasta, salah seorang pengurus HTI Jember juga menantang dialog siapa pun.

Sementara itu, Pengurus Lembaga Bahtsul Mas'ail (LBM) NU Jember Abdul Wahab Ahmad menyatakan siap untuk melayani tantangan tersebut. Menurutnya, jika benar bahwa tantangan dialog terbuka HTI, itu patut disyukurinya. Sebab, selama ini HTI hanya riuh di luar, tapi sulit untuk dikonfirmasi.

"Itu bagus. Sebab dengan begitu masyarakat menjadi tahu siapa sesungguhnya mereka, posisinya bagaimana, misinya apa dan sebagainya. Nanti semua akan terungkap," katanya.

Gus Wahab yakin bahwa HTI bersedia diajak dialog terbuka. Tapi seandainya HTI tidak mau, Gus Wahab juga menyatakan dirinya tak terkejut.

"Tak jadi tak masalah. Yang penting kami sudah menjaga muru'ah organinasi dengan tetap siap berdebat, berdialog atau apapun dengan mereka, di mana dan kapan saja," terangnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)