Daerah

Relawan NU Peduli Demak Berikan Pengobatan dan Terapi Gratis untuk Warga Terdampak Banjir

Rab, 20 Maret 2024 | 15:45 WIB

Relawan NU Peduli Demak Berikan Pengobatan  dan Terapi Gratis untuk Warga Terdampak Banjir

Relawan NU dari RSINU Demak memberikan pengobatan gratis kepada warga terdampak banjir di Demak. (Foto: relawan NU)

Demak, NU Online

Relawan NU Peduli Banjir Demak membuka berbagai macam layanan pengobatan dan terapi kesehatan gratis untuk warga terdampak banjir, Selasa (19/3/2024). Para pengungsi tersebar di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Sayung, Demak.


Diketahui, banjir bandang yang terjadi pada Ahad (17/3/2024) lalu menerjang sejumlah permukiman warga. Banjir merusak sejumlah fasilitas umum, sementara ratusan warga harus rela tinggal di pengungsian yang tersebar di sejumlah titik.


Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LPBI PCNU) Kabupaten Demak, Lukito mengatakan pengobatan gratis yang diberikan kepada warga terdampak banjir itu dipusatkan di posko Masjid Baiturrahim, Desa Tambakrodo, Kecamatan Sayung.


"Ada pengobatan gratis dan pijat gratis kerja sama dengan Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak dan Jamiyah Ruqyah Ahlussunnah wal Jamaah (JRA)," tutur Lukito kepada NU Online, Rabu (20/3/2024).


Lukito mengatakan, warga terdampak bencana banjir sebagian besar dalam kondisi lelah dan terjangkit gangguan kesehatan berupa flu, panas, gatal, batuk, dan kesemutan. Mereka meminta ditangani layanan kesehatan alternatif.


"Para pengungsi memanfaatkan layanan ini, baik dari ibu-ibu atau bapak-bapak, anak-anak hingga lansia. Alhamdulillah, respons masyarakat bagus dan mengapresiasi," tukasnya.


Berjibaku bantu banjir di RSINU Demak

Banjir tak hanya menerjang permukiman warga dan akses jalan, tetapi RSINU Demak juga terendam banjir. Tim relawan NU Peduli pada Selasa (19/3/2024) berjibaku membersihkan genangan air yang masuk beberapa ruangan rumah sakit.


"Kemarin kami melakukan asesmen dan membantu RSINU Demak untuk menguras air yang masuk di ruang perawatan. Pasalnya genangan air tidak bisa keluar mengingat debit air di sekitar RSINU masih tinggi," tandas Lukito.


Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan bahwa dua wilayah di Jawa Tengah yakni Demak dan Kabupaten Kudus ketinggian banjir masih signifikan mencapai 30-180 centimeter.


Dari peninjauan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto ke sejumlah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang terdampak bencana diketahui wilayah Demak dan Kudus yang paling parah.


"Dari Kabupaten/Kota terdampak ini untuk yang masih signifikan daerah genangan dan banjirnya dengan ketinggian 30-180 centimeter atau maksimal 2 meter itu tinggal di wilayah Demak dan Kudus," ujarnya.