Daerah

22 Ribu Warga Terdampak Banjir di Demak Butuh Bantuan Makan Sahur dan Berbuka Puasa

Rab, 20 Maret 2024 | 15:20 WIB

22 Ribu Warga Terdampak Banjir di Demak Butuh Bantuan Makan Sahur dan Berbuka Puasa

Situasi banjir terkini di Demak. (Foto: relawan LPBINU)

Demak, NU Online

Sebanyak 22 Ribu warga Demak terdampak banjir akibat luapan dan jebolnya tanggul Sungai Irigasi Jratunseluna (Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Juana), serta tanggul Sungai Wulan.


Bahkan untuk kedua kalinya warga di Kecamatan Karanganyar, Demak dilanda banjir parah hingga mencapai 3 meter sejak Ahad (17/3/2024) pagi.


Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LPBI PCNU) Demak, Lukito mengatakan bahwa 11 dari 14 kecamatan yang terdampak banjir sebagian sudah mulai surut.


"Wilayah sekitaran Demak terutama Mranggen sebagian mulai surut sedangkan di beberapa tempat terutama di demak kota, Karanganyar debit air masih cukup tinggi," terang Lukito kepada NU Online, Rabu (20/3/2024).


Akibat banjir tersebut, banyak rumah warga yang belum dapat ditempati sehingga warga terpaksa tinggal di pengungsian. Jumlah warga yang mengungsi bertambah. Bahkan di Desa Dempet, Karanganyar, dan Gajah, tempat pengungsian penuh.


"Warga terdampak di pengungsian jumlahnya sangat banyak. Bahkan di setiap kecamatan terdampak terutama yang besar di Dempet, Karanganyar, Gajah. Itu banyak sekali," kata Lukito.


Ia melaporkan, kondisi korban banjir di pengungsian memprihatinkan, mereka masih kekurangan stok terutama bahan makanan untuk balita dan sahur.


"Bantuan yang diperlukan saat ini kebutuhan pokok untuk buka puasa dan sahur. Kebutuhan balita dan alat mandi sangat mendesak," ungkap Lukito.


Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak, NU Care-LAZISNU, dan LPBINU mendirikan posko bantuan dan tanggap darurat banjir yang dikelola Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat.


Posko NU Peduli berada di beberapa titik antara lain di Masjid Baiturrohim, Desa Tambakroto Kecamatan Sayung, Kecamatan Dempet, Kecamatan Guntur, dan Kecamatan Karanganyar.


"LPBNU Demak memberikan asesmen dan pendampingan terhadap semua posko yang ada. Kita tidak berada di posko setiap saat karena jangkauan yang terlalu luas maka kita dorong untuk dikelola MWCNU dan banom setempat," kata Lukito.


Lukito berharap, masyarakat dapat membantu meringankan beban korban banjir di pengungsian dengan berdonasi ke NU Peduli Banjir Demak melalui rekening donasi infaq Bank BRI 001601002948304 An. Lazis NU Demak. 


Saat transfer gunakan kode unik 007 di belakang nominal, contoh Rp 100.007, untuk memudahkan perekapan. Konfirmasi donasi melalui kontak 0822 2032 3637


Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin mencatat, sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.


Kecamatan terdampak banjir yakni:

1. Kecamatan Demak
2. Kecamatan Karangtengah
3. Kecamatan Sayung
4. Kecamatan Mranggen
5. Kecamatan Wonosalam
6. Kecamatan Karanganyar
7. Kecamatan Karangawen
8. Kecamatan Kebonagung
9. Kecamatan Guntur
10. Kecamatan Dempet
11. Kecamatan Gajah


"Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi. Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik," ucap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).