Banyuwangi, NU Online
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pendidikan merupakan sebuah keniscayaan, terutama kompetensi bagi kepala madrasah.
Karenanya, Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama Jawa Timur bekerja sama dengan Balai Diklat keagamaan (BDK) Surabaya menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan atau diklat kepala madrasah di lingkungan lembaga pendidikan Ma'arif NU Jawa Timur. Kegiatan dipusatkan di SMK Gajah Mada, Banyuwangi.
Diklat kepala madrasah angkatan ke-19 ini dilaksanakan pada sejak Senin hingga Jumat (17-28/12) dan diikuti ratusan kepala madrasah dari seluruh tingkatan yakni MI, MTs, dan MA di lingkungan LP Ma'arif NU Banyuwangi.
Diklat bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi kepala madrasah sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 58 tahun 2017 tentang kepala madrasah.
“Saya bangga dengan Diklat ini, dan alhamdulillah kepala madrasah di lingkungan LP Ma'arif NU telah mampu memenuhi terhadap tuntutan zaman dan peraturan Menteri Agama terkait kepala madrasah di lembaga swasta," tutur Zainal, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Banyuwangi, Kmais (27/12).
Selama kegiatan difokuskan pada pemantapan, penguasaan dan peningkatan lima kompetensi dasar bagi kepala madrasah yaitu kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, supervisi dan kompetensi kewirausahaan. Semuanya ditempuh secara penuh selama 25 jam untuk teori dan 35 jam untuk praktik. Prosesnya langsung didampingi dari Widyaiswara Balai Diklat keagamaan Surabaya.
Selain peningkatan kompetensi, pada Diklat ini juga diperkuat dengan keaswajaan dan kema'arifan yang langsung disampaikan dari Pengurus Wilayah LP Ma'arif NU Jawa Timur, Adib Syauqillah dan Mufarrihul Hazin.
"Madrasah yang ada di bawah naungan LP Ma'arif harus selalu meningkatkan kualitas SDM dan berpegang pada prinsip manfaati, sinergi dan mbarakahi.” Kata Farih.
Menurut Wakil Sekretaris PW LP Ma’arif NU Jatim tersebut, segala cita dapat teralisir asal dilakukan dengan istikamah. "Ketika semua dilakukan istikamah, maka tak mustahil tagline pendidikan dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia dapat terwujud,” tandasnya.
"Diklat yang luar biasa, bukan sekadar teoritik tapi juga langsung praktik. Banyak pengetahuan dan juga pengalaman yang kita dapatkan. Semoga Ma'arif terus jaya," kata salah seorang peserta, Hamim. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)