Nganjuk, NU Online
Ratusan calon anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Kabupaten Nganjuk mengikuti kegiatan Diklat Terpadu Dasar (DTD), Ahad (9/9).
DTD ini dilaksanakan di Masjid Darussalam Dusun Kawedegan, Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Nganjuk Adi Marsono mengatakan, peran dan fungsi utama Ansor ialah menjadi garda terdepan dalam menjaga ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ansor dan Banser adalah garda terdepan dalam menjaga para kiai, habib dan alim ulama dari segala bentuk perbuatan dzalim. Kader Ansor juga hendaknya takzim kepada para ulama serta istiqamah dalam ber-Ansor, ber-NU dan ber-NKRI," jelasnya.
Dikatakan, dengan diadakannya DTD ini diharapkan mampu menciptakan kader yang militan terhadap organisasi Ansor dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai induknya organisasi.
Diklat ini diikuti 106 peserta dari berbagai wilayah Kabupaten Nganjuk. Usai diklat ini, Adi menginginkan militansi dari para kader bertambah. Baik berkaitan dengan membela NKRI dan dalam mengarungi organisasi.
Lebih jauh dijeaskan, hidup berorganisasi di Ansor atau NU adalah sebuah pengabdian. Sehingga dibutuhkan keikhlasan dalam menjalaninya dan lepas dari berharap materi. Namun hanya menginginkan keberkahan dunia dan akhirat.
"Karena dengan semakin tinggi militansi kader terhadap organisasi maka semakin kuat pula semangat untuk memperjuangkan nilai-nilai Aswaja. Tapi perjuangan harus dibekali dengan nilai-nilai yang berlaku di organisasi serta ada jiwa korsanya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kabupaten Nganjuk Muhari menyebutkan, diklat ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan kader. Karena untuk mendidik para kader Ansor menjadi pribadi berkarakter baik dan sesuai dengan aturan organisasi.
"Ini kegiatan yang wajib ada dalam setiap kepengurusan demi keberlangsungan semangat mengabdi untuk NU dan NKRI. Semua kader harus melalui ini, biar jiwanya tidak goyang," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)