Daerah

Ratusan Banser Probolinggo Ikuti Diklatsar di Gunung Bromo

NU Online  ·  Senin, 19 Februari 2018 | 02:30 WIB

Probolinggo, NU Online
Ratusan anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) se-Kabupaten Probolinggo Jawa Timur mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser, Jumat hingga Ahad (16-18/2).

Diklatsar Banser III tahun ini dilaksanakan di kawasan lautan pasir Gunung Bromo di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura. Selain ditempa berbagai materi, mereka juga harus berjuang melawan hawa dingin di kawasan Tengger tersebut.

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis mengatakan peran dan fungsi Banser merupakan garda terdepan dalam menjaga ulama dan bangsa. Sehingga diharapkan akan mampu menciptakan generasi Banser yang militan terhadap organisasi Ansor dan NU sebagai organisasi induknya.

“Banser adalah garda terdepan dalam menjaga para kiai, habib dan alim ulama dari segala bentuk perbuatan dzalim,” katanya. 

Selain itu, Banser juga siap mengamankan NKRI dari segala ancaman, baik dalam negeri maupun luar negeri. “Karena dengan semakin tinggi militansi Banser terhadap organisasi, akan semakin kuat untuk memperjuangkan nilai-nilai Aswaja,” katanya.

Muchlis mengharapkan diklat ini dapat membentuk pribadi Banser yang tangguh dan kuat di setiap medan, sehingga bisa memberikan sumbangsih untuk perkembangan kehidupan bermasyarakat. Terlebih menghadapi perkembangan global yang semakin cepat seperti saat ini.

“Pelatihan ini tentu menjadi bekal mereka untuk selalu siap dalam kondisi dan situasi apapun. Sebab di dalamnya juga disampaikan materi yang sangat relevan dengan perkembangan saat ini,” imbuhnya.

Sementara Ketua Satkorcab Banser Kabupaten Probolinggo Adimas Lutfi Putra Jaya mengatakan Diklatsar tersebut wajib dilakukan, karena untuk mendidik para kader Ansor menjadi pribadi berkarakter baik dan sesuai dengan aturan organisasi.

“Ini kegiatan yang wajib ada dalam setiap kepengurusan demi menunjukan bahwa kehadiran kita adalah untuk mendukung para ulama, menjaga dan menjadi bentengnya ulama dan negara,” ujarnya.

Dimas juga menegaskan bahwa organisasi pemuda NU tersebut akan tetap menjaga kedaulatan NKRI dengan semangat kepemudaan yang harus selalu tumbuh dan berkembang. Anggota Ansor, meskipun kelak menjadi tua, namun semangat harus tetap menggelora.

“GP Ansor tidak seperti organisasi lain yang seolah-olah memiliki bangsa ini, akan tetapi mereka merongrong keutuhan NKRI dengan melakukan arabisasi. Untuk itu, saya tegaskan bahwa Banser siap mengamankan kedaulatan NKRI, karena sesungguhnya NKRI itu adalah harga mati,” tukasnya. (Syamsul Akbar/Ibnu Nawawi)