Klaten, NU Online
Sekitar 700-an lebih pendekar Pagar Nusa dari Klaten, Kartasura, Sleman, Jogja, dan Gunung Kidul ikut menghadiri pelantikan Pimpinan Ranting Pagar Nusa di Desa Tegalrejo, Gedangsari, Gunung Kidul, Ahad (4/2).
Masyarakat Desa Tegalrejo juga tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Halaman SDN1 Tegalrejo yang tidak mampu memuat massa, membuat masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan.
Dewan Pendekar Pagar Nusa mengemukakan alasan untuk bergabung dalam Nahdlatul Ulama. Demikian juga untuk apa mendirikan Pagar Nusa sampai pelosok desa. “Karena mulai dengan adanya komite Hijaz Resolusi Jihad Mbah Hasyim Asy'ari dan perjuangan pendekar santri NU, Indonesia masih bisa kita saksikan keutuhannya seperti sekarang ini," kata Iman Widodo.
Dipaparkan Gus Iman, sapaan akrabnya bahwa NU dari masa ke masa selalu setia menjaga ketentraman negara dan bangsa. Karena baginya, tidak mungkin masyarakat bisa beribadah dengan tenang manakala negara dalam keadaan perang. “Tidak mungkin masyarakat bisa mengamalkan Islam dengan benar jika yang diajarkan adalah saling menjelekkan antar golongan," tandasnya.
Pagar Nusa, lanjut Gus Iman, sebagai kelanjutan dari laskar santri di masa lalu akan selalu setia mengawal dakwah Islam yang rahmatan lil'alamin dan tegaknya kedaulatan Indonesia. "Pagar Nusa adalah pagarnya ulama dan bangsa,” tegasnya. Dalam perjalanannya akan selalu siap di segala sektor untuk membentengi ulama, dan menjaga ketentraman di masyarakat, lanjutnya.
Sementara itu Kepala Desa Tegalrejo Sugiman berharap agar keberadaan Pagar Nusa senantiasa menjadi garda terdepan penjaga perdamaian. Bisa menjadi pemersatu antar golongan di masyarakat, antar Ormas Islam yg ada di daerah. “Sehingga jika sewaktu-waktu ada rongrongan dan provokasi yang memecah belah masyarakat, kita tidak gampang terpengaruh. Karena ada Pagar Nusa dan persatuan yang kuat," harapnya. (Ajie Najmuddin/Ibnu Nawawi)