Jember, NU Online
Perbincangan soal berita hoaks tak pernah sunyi. Sebab kendati banyak larangan untuk menjauhi hoaks yang diikuti dengan tips-tips menghindarinya, bahkan tindakan hukum sudah dilakukan terhadap pihak-pihak penebar hoaks, namun berita hoaks tak pernah habis. Ada saja. Informasi hoaks selalu muncul, silih berganti.
“Itulah salah satu dampak perkembangan teknologi yang luar biasa, beriringan dengan dinamika politik yang juga luar biasa” tukas Rais Syuriyah PCNU Jember, Jawa Timur, KH Muhyiddin Abdusshomad saat memberikan pengarahan dalam acara Turba PCNU Jember Zona 4 di Balai Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember, Ahad (24/3).
Menurutnya, dampak informasi hoaks itu kejam. Sungguh kejam. Betapa tidak, orang yang sesungguhnya baik, bisa dicaci-maki. Sebaliknya, orang sebenarnya salah, bisa dipuja-puji. Semuanya bisa terbolak-balik akibat tebaran hoaks.
“Menurut sebuah penelitian, informasi yang diulang-ulang, minimal 8 kali, bisa mempengaruhi pikiran orang (dipercaya) meskipun itu jelas-jelas hoaks,” ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Jember itu memaparkan bukti kekejaman hoaks yang dialami Mustasyar PBNU, KH Ma’ruf Amin. Dikatakannya, siapapun tahu bahwa KH Ma’ruf Amin adalah orang alim, Ketua MUI, keturunan Syaikh Nawawi Al-Bantani, tingkahnya lurus, tidak pernah neko-neko dan sebagainya. Namun akibat informasi hoaks, tak sedikit kiai yang membencinya.
“Terlepas dari soal politik, kok ada kiai membenci kiai. Itu ‘kan akibat termakan informasi hoaks,” terangnya seraya mengajak hadirin untuk menjauhi hoaks. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
3
Pengetahuan tentang HKSR Jadi Kunci Cegah Kekerasan Seksual, Begini Penjelasannya
4
Fatwa Haram Tak Cukup, Negara Harus Bantu Atasi Akar Ekonomi di Balik Sound Horeg
5
Bukan Hanya Kiai, Mustasyar PBNU: Dakwah Tanggung Jawab Setiap Muslim
6
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
Terkini
Lihat Semua