Raih Beasiswa S2 di Australia, Kader Muda NU Kudus Ini Ingin Sowan Gus Nadir
NU Online · Kamis, 7 Mei 2020 | 15:15 WIB

Mirza Muchammad Iqbal, kader muda NU Kudus saat mengikuti ujian beasiswa LPDP Kemenkeu. (Foto: Istimewa)
Afina Izzati
Kontributor
Cita-cita kader muda Nahdlatul Ulama Kudus, Mirza Muchammad Iqbal (24), melanjutkan pendidikan pascasarjana di luar negeri akhirnya berhasil. Setelah melalui berbagai usaha yang dilakukan, pria yang pernah aktif di PC IPNU Kudus ini meraih beasiswa studi di University of Queensland Australia.
Mirza, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa negeri Kanguru itu ia pilih sebagai tempat belajar karena sesuai dengan minat dan kemampuan yang ia miliki. Selain itu, di Australia ia ingin sekali bertemu dengan intelektual NU Australia, KH Nadirsyah Hosen.
“Dari beberapa negara yang menjadi pertimbangan, saya memilih Australia sebagai negara yang saya tuju untuk melanjutkan S2. Di sana, nanti saya ingin sowan Gus Nadir, Rais Syuriyah PCINU di sana,” ungkapnya kepada NU Online, Rabu (6/5).
Awalnya, ia mendaftar beasiswa pada Mei 2019 melalui jalur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Pada September tahun yang sama, ia dinyatakan lulus.
“Sebenarnya saya sudah lama ia ingin mengikuti beasiswa jalur LPDP. Begitu lulus, saya harus segera mempersiapkan segala halnya, termasuk dalam pembuatan surat rencana studi,” tutur Mirza.
Menurut dia, surat rencana studi yang ditulis dalam bentuk essay itu menjadi sangat penting sebagai pertimbangan kelulusan. Selain itu, hal yang tak kalah penting dan perlu disiapkan adalah biodata diri, ijazah yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, surat kesehatan, dan serta surat rekomendasi.
Pria yang pernah menjabat pengurus PC IPNU Kudus itu mengaku, persiapan yang dilakukan telah jauh sejak di bangku MTs Qudsiyyah Kudus. Dengan mengukir berbagai prestasi serta tekun belajar membuatnya mampu menorehkan berbagai prestasi.
“Keinginan saya sejak dulu adalah menorehkan prestasi dalam lembar Curriculume Vitae (CV) saya. Termasuk pengalaman mengikuti presentrasi riset di berbagai negara yang banyak saya ikuti seperti di China, Singapura, Malaysia, Filipina,” jelas mantan Ketua PR IPNU Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus ini.
Saat menjadi mahasiswa semester 5 di UII Yogyakarta, ia sempat meraih medali perunggu Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas-29) pada 2016 silam di bidang PKM Penelitian Sosial Humaniora.
Mirza memiliki banyak motivasi belajar di luar negeri. Di antaranya, ingin menurunkan angka konflik sosial di Indonesia dengan menggunakan ilmu sosial psikologi yang dimiliki. Selain itu, sistem pendidikan, fasilitas, serta lingkungan yang baik untuk belajar.
Ia juga ingin mengembangkan riset dengan baik dan benar agar dapat diterapkan di Indonesia. Bahkan, ia juga ingin belajar mendirikan laboratorium sosial yang akan dipelajari di sana.
Ia berharap, agar banyak anak muda khususnya para pelajar untuk terus mencoba sesuatu yang baru dengan terus belajar dan berusaha.
“Tetap merasa haus dan lapar untuk sebuah ilmu. Jangan malu bertanya dan jangan merasa bisa. Open Minded, don’t be close minded,” pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua