Bondowowo, NU Online
Kiai muda dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur KHR. Ahmad Aza'im Ibrahimy (akrab disapa Ra Aza'im) menulis buku berjudul "Rindu Sebatang Pohon, Refleksi Keteladanan".
<>
Buku yang berisi tentang keteladanan Rasulullah tersebut tersebut dibedah di Pendapa Kabupaten Bondowosa Sabtu (2/4).
Menurut salah seorang narasumber, Abdul Choliq Baya, buku tersebut sangat bagus, mudah dicerna semua kalangan. Dari sisi bahasa layaknya karya sastra. "Memang di beberapa paragraf, kita membutuhkan konsentrasi untuk memahami maksudnya," ujarnya.
Anggota LTNNU Kabupten Jember tersebut mengapresiai karya menantu almarhum KH. Fawaid As'ad ini itu. Dikatakannya, Ra Aza'im termasuk kiai muda yang punya potensi besar menulis buku.
Ia yakin bahwa masih banyak para kiai muda yang mempunyai kemampuan untuk menulis buku, namun tidak dibiasakan. "Kita berharap agar karya Ra Azaim ini dapat menjadi insprirasi bagi para kiai lain untuk mengeluarkan potensinya dalam menulis buku," harap Direktur Jawa Pos Radar Jember itu.
Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan Ra Aza'im selama sekitar 3 tahun. Menurutnya, inspirasi adalah sebuah rezeki yang dari Allah. Tidak semua orang bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat sebuah karya tulis. "Inspirasi yang datang sekecil apapun, jangan disia-siakan,"
Di buku tersebut tertera penulis bernama W.A.A. Ibrahimy, singkatan dari Ahmad Aza'im Ibrahimy. Sedangkan huruf W di depan adalah simbol yang disukai beliau, yaitu simbol yang mirip dengan orang yang sedang berdoa mengangkat kedua telapak tangan.
Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah tokoh, diantaranya KH. Salwa Arifin (Wakil Bupati Bondowoso), Ra Azaim sendiri, sejumlah kepala dinas dan puluhan siswa yang memenuhi aula Pendapa Kabupaten Bondowoso. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua