PWNU NTT Dorong Pergantian Kepengurusan Lembaga dan Banom NU
NU Online · Senin, 2 Maret 2015 | 23:02 WIB
Kupang, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Timur mendorong pembenahan lembaga, lajnah, dan badan otonom di lingkungan PWNU di NTT. Pihak PWNU NTT akan meminta organisasi di bawah naungannya untuk tertib organisasi demi kelancaran kaderisasi dan penyegaran kepengurusan.
<>
Demikian ditegaskan Ketua PWNU NTT Drs Jamal Ahmad saat rapat PWNU yang dihadiri oleh pengurus banom NU di kantor baru PWNU NTT Â jalan CH Oematan Kompleks Kantor AKLI NTT, belakang Taman Nastalgia Kota Kupang, Ahad (28/2) petang.
Menurut Jamal, PWNU NTT akan mengambil sikap tegas untuk lajnah, lembaga, dan banom NU di NTT yang secara jelas tidak mau berkoordinasi dengan PWNU. Sasaran WNU terutama pada masa kepengurusan yang sudah melewati batas namun hingga kini belum juga melakukan proses pergantian.
"Itu yang akan dilakukan penertiban oleh pengurus wilayah," ujar Jamal.
Jamal berharap pengurus PWNU NTT dalam waktu dekat segera melakukan verifikasi terhadap seluruh pengurus lembaga, banom NU guna memulihkan kembali organisasinya. Pihak PWNU NTT akan menyurati mereka semua.
Upaya penertiban organisasi ini didukung Rais Syuriyah PWNU NTT Drs Masdriyansyah. Menurutnya, niat awal para pengurus untuk berorganisasi tidak lain adalah mengabdi pada cita-cita dasar NU melalui tertib organisasi.
"Kita harus perjuangkan kepentingan masyarakat. Maka kita harus komit dalam menyukseskan organisasi ini, katanya.
Rapat ini dihadiri pengurus Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat, Â ISNU, LKNU, LPBINU, dan Lembaga Ma'arif. (Ajhar Jowe/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua