PT BPRS Lantabur Tebuireng Kembali Ukir Prestasi
NU Online · Senin, 6 Oktober 2014 | 03:01 WIB
Jombang, NU Online
Biro Riset Infobank (birI), salah satu lembaga riset terpercaya di industri keuangan dan perbankan, kembali menggelar Rating Institusi Keuangan Syariah Versi Infobank 2014. Khusus untuk industri Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), masih mencatatkan pertumbuhan menggembirakan, yakni setidaknya ada 60 BPRS (dari 163 BPRS se-Indonesia) yang memperoleh predikat "sangat bagus" dalam pemeringkatan tersebut.
<>
"Kriteria yang dipakai dalam rating yang sudah kali ketiga ini menggunakan rasio keuangan dan pertumbuhan selama setahun terakhir atau kinerja 2012 dan 2013," kata Agus Mulyana, (4/10).
Ditemui di kantornya di kawasan ruko Pasar Legi Jombang Jawa Timur, Bapak Agus, sapaan akrabnya, menandaskan bahwa penilaian tersebut berdasarkan sumber laporan keuangan, kemudian angka tersebut diolah menurut bobot masing-masing.
"Sebagaimana sebelumnya, pada pemeringkatan tahun ini pembobotan masih lebih menitikberatkan pada rasio keuangan dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan," terang Direktur Utama PT BPRS Lantabur ini. Ada lima kriteria utama yang terbagi dalam tujuh rasio keuangan dan empat pertumbuhan, lanjut sarjana ekonomi Universitas Widyagama Malang ini.
"Alhamdulillah, dengan mengantongi nilai akhir sebesar 89,36 dalam pemeringkatan tersebut PT BPRS Lantabur yang sejak 11 Agustus 2014 telah berubah menjadi PT BPRS Lantabur Tebuireng kembali mengokohkan performanya dengan mendapatkan predikat sangat bagus," katanya.
Menurut catatan, predikat ini secara konsisten telah diraih tiga tahun berturut-turut pada 2012, 2013 dan 2014. "Bahkan pada tahun ini kategorinya meningkat ke dalam kelompok BPRS beraset lebih dari 50 milyar rupiah, " terangnya Dimana tahun sebelumnya masih di kelompok 25 hingga 50 milyar rupiah, lanjutnya.
Setelah tahun lalu berada di peringkat kelima dari lima belas BPRS beraset 25 milyar hingga 50 milyar, tahun ini kendatipun menyodok ke kategori BPRS beraset lebih dari 50 Milyar rupiah, tetap konsisten menjaga kinerjanya dengan kembali meraih predikat membanggakan tersebut. "Kita langsung menduduki peringkat ke dua belas dari 16 BPRS secara nasional, menggeser posisi beberapa BPRS lain yang sebelumnya telah bercokol di kelompok tersebut," bangganya.
Dalam konstelasi Jawa Timur, dimana propinsi ini menjadi batasan area kerjanya, PT BPRS Lantabur Tebuireng memperkokoh konsistensi dengan menduduki peringkat ketiga sebagaimana tahun lalu setelah BPRS Baktimakmur Indah Sidoarjo dan BPRS Bhakti Sumekar Sumenep yang masing-masing telah beraset 122 milyar dan 317 milyar rupiah.
"Meskipun baru beraset 52 milyar rupiah, PT BPRS Lantabur Tebuireng selalu konsisten menjaga amanah yang diberikan para nasabah," terangnya. Hal ini sesuai dengan tagline yang digunakan perusahaan ini yakni bersama kita raih rizki yang barokah. Dan prestasi yang juga layak diapresiasi adalah laju pertumbuhan aset rata-rata sekitar enam puluh persen setiap tahun.
Penghargaan ini selain menjadi apresiasi atas kinerja yang telah dijalankan selama ini, sekaligus juga menjadi tantangan besar bagi direksi dan para pengurus PT BPRS Lantabur Tebuireng untuk menjaga dan meningkatkannya. "Tidak hanya sekedar untuk kembali mendapatkan predikat "sangat bagus" tetapi juga untuk tetap bisa menjaga amanah yang selama ini telah dipercayakan nasabah dan masyarakat kepada kami," tandasnya. Oleh karena itu, pihak menejemen akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja yang selama ini dijalankan.
Prestasi yang didapat semakin melecut semangat pihak menejemen untuk terus menyapa para anggota masyarakat yang sebenarnya masih sangat potensial. Apalagi sebagian masyarakat khususnya di Jombang masih belum begitu mengenal dengan baik layanan keuangan ini. "Mereka masih lebih percaya kepada bank konvensional lantaran memiliki nama besar," ungkapnya. Padahal masyarakat seharusnya lebih percaya kepada BPRS Lantabur lantaran memiliki rekam jejak yang meyakinkan, lanjutnya. Apalagi pola kerjasama yang dilakukan selama ini berdasarkan sistem syariah. Dengan demikian, akan lebih berkah dan jauh dari unsur penipuan.
Kendati demikian, BPRS Lantabur tidak menyalahkan sebagian masyarakat yang terkesan masih mempersoalkan keberadaan lembaga keuangan ini. "Yang pasti ini adalah tantangan bagi menejemen untuk meyakinkan masyarakat," katanya. Karena itu sejumlah sosialisasi akan kerap dilakukan agar keberadaan lembaga keuangan ini bisa diterima masyarakat.
Disamping menjaga prestasi yang sudah diraih, pada saat yang sama juga akan terus dilakukan terobosan agar kian banyak anggota masyarakat yang mengenal dan mempercayakan investasinya di BPRS Lantabur ini.
"Nama besar Pesantren Tebuireng dan sosok KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah akan menjadi nilai lebih dari BPRS Lantabur ini," katanya. Namun demikian, Bapak Ghozi tetap akan terus menjaga kepercayaan dari masyarakat dan menjaga amanah yang ada dengan prestasi terbaik. "Doakan kami terus istikomah dan amanah," pungkasnya. (Syaifullah/Mahbib)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NU
5
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
6
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
Terkini
Lihat Semua