Prihatin Akhlak Siswa, IPNU NTB Serukan Ayo Mondok!
NU Online · Kamis, 30 Juni 2016 | 06:30 WIB
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Nusa Tenggara Barat menyerukan kepada para orang tua agar mendorong putra-putrinya untuk belajar di pesantren. Ajakan ini disampaikan Syamsul Hadi, Ketua PW IPNU NTB.
PW IPNU NTB prihatin dengan perilaku peserta didik dalam menyikapi cara guru memberi sanksi mereka dalam proses belajar mengajar. Menurutnya, akhir-akhir ini begitu banyak peserta didik melaporkan gurunya ke pihak polisi lataran dicubit atau ditegur.
“Kalau karakter generasi sekarang seperti itu lalu apa jadinya bangsa ini. Dan guru tentu tidak akan berani mendidik melainkan hanya mengajar,” ujarnya pada acara Safari Ramadhan di Yayasan Mambaul Ulum Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Selasa (28/06) malam. Safari Ramadhan dirangkai dengan santunan anak yatim.
Oleh karen itu, lanjutnya, madarasah dan pesantren khususnya adalah harapan terakhir yang bisa membentengi generasi ini untuk memiliki karakter yang baik dan tidak melawan kepada guru.
Dia juga berpesan kepada siswa Yayasan Mambaaul Ulum yang hadir saat itu agar bangga menjadi siswa madrasah meskipun swasta.
“Dunia sudah terbuka lebar, alumni swasta maupun negeri sama-sama memiliki ruang dan peluang kompetensi yang sama. Dan pesantren memiliki kalebihan tersendiri yaitu tertanamnya karakter santri yang bertaqwa, berbudi luhur dan menghargai guru serta hidup sederhana,” tuturnya.
Kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini juga bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak ke hal yang tidak baik jika tidak diimbangi dengan pendidikan yang baik.
Kasi Kelmbagaan Sistem Informasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementrian Agama Provinsi NTB H Kabarudin yang hadir dalam itu mengatakan hal yang sama. Ia berpesan agar anak-anak dibina dan diawasi perkembangannya.
“Banyak anak yang melawan orang tua bahkan orang tuanya dilaporkan ke polisi. Yang lebih disayangkan lagi juga ada anak yang bunuh orang tuanya gara-gara tidak mampu orang tuanya memenuhi keinginan si anak,” ujarnya. (Muslim/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua