Daerah

Ponpes API Tegalrejo Kembangkan TK Terpadu

NU Online  ·  Sabtu, 22 Maret 2008 | 12:39 WIB

Tegalrejo, NU Online
Ditengah arus zaman yang terus berubah, Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Al-Ma’ruf Tegalrejo diharapkan bisa menjadi wahana membangun pondasi keimanan, ketaqwaan, dan pengetahuan demi terwujud generasi muda yang kuat secara lahirdan batin di wilayah Magelang.

Hal tersebut dikatakan Ketua Yayasan Subbanul Wathon, KH Muhammad Yusuf Chudlory (akrab dipanggil Gus Yusuf), ketika membuka seremonial peresmian Gedung TKIT Al Ma’ruf Tegalrejo, Sabtu siang (15/3).

<>

Puncak acara peresmian ditandai pemukulan bedug dan penandatanganan prasasti oleh Bupati Magelang Ir H Singgih Sanyoto. Ikut menyaksikan peresmian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang Drs Ngaderi Budiono, Ketua Pengelola TKIT-SDIT Al Ma’ruf KH Noor Machin Chudlory (Gus Machin), para undangan wali murid dan tokoh masyarakat. 

“Hal inilah yang menjadi cita-cita Yayasan Subbanul Wathon.Sehingga bukan hanya TK yang sedang dirintis oleh Yayasan, tapi juga SDIT, SMKIT dan STIA Subbanul Wathon,” kata Gus Yusuf.

Dalam sambutan di depan wali murid dan masyarakat Tegalrejo itu Gus Yusuf mohon bantuan lahir dan batin, baik doa maupun material untuk pelaksanaan pendidikan agar pengembangan terus berlanjut. 

Lima M

Kepala Dinas Pendidikan, Drs Ngaderi Budiono dalam sambutan mengatakan, dengan selesainya pembangunan gedung TKIT ini diharapkan bisa bermanfaat minimal sebanyak 5 M.
 
“Artinya, gedung ini harus menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan, menguatkan, dan membanggakan,” kata Ngaderi.

Dikatakan, menyenangkan bagi anak-anak didik agar selalu kerasan di sekolah. Mengasyikkan dalam arti sebagai tempat yang membuat asyik bermain. Mencerdaskan, yakni menjadi tempat peningkatan kualitas ilmu pengetahuan. Menguatkan, yakni agar cita-cita murid dan harapan orangtua tertancap kuat di sekolah. Dan membanggakan yaitu guru, wali murid, dan murid selalu bangga dengan sekolahnya.

Selain itu, kata Ngaderi, TKIT Al-Ma’ruf Tegalrejo merupakan TK Pembina sebagai lembaga percontohan di kecamatan Tegalrejo dan diharapkan menjadi teladan bagi TK-TK lain di wilayah Kabupaten Magelang. “Di Kabupaten Magelang ada 2 TK tingkat pembina dari 362 1 di Tegalrejo dan 1 di Bandongan,” katanya.
 
Ponpes API Tegalrejo Menurut Gus Machin, perintisan TKIT, SDIT, SMK IT dan STIA merupakan upaya keluarga besar Pondok Pesantren API Tegalrejo memenuhituntutan masyarakat dengan menyelenggarakan pendidikan formal.

Selama ini Ponpes API Tegalrejo dikenal sebagai basis pendidikan informal atau salafiyah-nya. Yayasan Subbanul Wathon merintispendidikan formal sebagai upaya agar generasi pesantren bisa memperoleh bekal ilmu pengetahuan lebih luas, baik formal maupun informal.

“Kami ingin, kelak generasi pesantren bisa mewarnaikehidupan di berbagai bidang dan selalu tanggap dengan tuntutan zaman. Selain itu, agar lulusan pesantren tidak lagi dipersoalkan kemampuannya hanya karena tidak punya ijazah formal,” kata Gus Machin.

TKIT Al-Ma’ruf berdiri pada tahun 2005 semula menempati rumah penduduk selama 2 tahun. Murid-murid dipindah belajar menempati gedung baru yang diresmikan kemarin itu sejak Januari 2008 saat kondisi bangunan belum sempurna. Karena rumah penduduk yang ditempati terlampau sempit untuk menampung murid laki-laki 43 dan perempuan 34 siswa.

Dana pembangunan gedung TKIT yang diresmikan Bupati Singgih ini berasal dari APBN 2006 yang disalurkan melalui Kanwil Diknas JawaTengah sebesar Rp 450 juta sebagai dana perintisan TK terpadu untuk percontohan. Ditambah dana pendampingan sebesar Rp 25 juta berasal dari Yayasan.

Sejak berdiri TKIT Al Ma’ruf telah menerapkan basis pendidikan pesantren salafiyah tingkat dasar dengan tenaga pengajar sebanyak 9 orang. Pelajaran utamanya antara lain hafalan doa-doa sehari-hari, hadits-hadits dan surat-surat pendek, serta pengenalan huruf hijaiyyah.

“Muatan keagamaan di TKIT Al-Ma’ruf diimbangi dengan pelajaran-pelajaran formal yang umum diajarkan di TK-TK lain,” kata Istriyati N,MA, kepala sekolah TKIT Al Ma’ruf yang murid-muridnya berasal dari Tegalrejo, Mungkid, Candimulyo, Pakis, Secang, dan Kota Magelang. (kra)