Daerah

Polres Probolinggo dan Pesantren Nurul Jadid Jalin Kerja Sama

Kam, 23 Agustus 2018 | 11:30 WIB

Polres Probolinggo dan Pesantren Nurul Jadid Jalin Kerja Sama

Suasana silaturahim di PP Nurul Jadid Paiton.

Probolinggo, NU Online
Dalam rangka menjalin sinergi antara ulama dan umara, jajaran Polres Probolinggo, Jawa Timur Kamis (23/8) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton. 

Kunjungan yang dipimpin Wakapolres Probolinggo Kompol Ali Rahmat ini diterima oleh Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH Abd Hamid Wahid di auditorium Nurul Jadid. Turut menerima dalam kesempatan tersebut segenap jajaran pengasuh pesantren setempat.

Dalam sambutannya, Wakapolres Probolinggo menyampaikan perlu ada komunikasi yang baik antara kepolisian dan pesantren dalam membentuk lingkungan yang aman, tentram dan damai di Kabupaten Probolinggo. "Ulama dan umara harus bersatu, biar saling mengisi dan menguatkan," ungkapnya.

Menurut Ali Rahmat, tentunya jalinan silaturahim tidak berhenti di sini saja, akan tetapi nanti perlu dikomunikasikan lebih intensif lagi. Hal tersebut dalam upaya mewujudkan kolaborasi ulama dan umara guna membentengi keamanan dan ketentraman di Kabupaten Probolinggo.

"Terlebih lagi dengan adanya media sosial, banyak bermunculan berita hoaks, radikalisme dan lain sebagainya,” ungkapnya. Perlu sinergi yang kuat, antara kepolisian dan pesantren dalam mewaspadai dan mengatasi ini. Jangan mudah terprovokasi dan jangan langsung main share, imbuhnya.

Sementara Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH Abd Hamid  Wahid menyampaikan bahwa, pesantren ini unik, karena banyak santri. Ada yang baik, juga santri yang bermasalah. "Karena kita tidak mungkin menolak siapa saja yang akan mondok di pesantren ini. Semoga kerja sama ini bisa terus dilaksanakan," katanya.

Kiai Abd Hamid Wahid menerangkan secara konkrit kerja sama ini akan ditindaklanjuti dalam rangka memperkuat kerja sama antara pesantren dengan kepolisian. “Dalam rangka membangun keamanan dan ketentraman di Probolinggo dan sekitarnya,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Ibnu Nawawi)