PMII Yogya Unjuk Rasa Tolak Ketergantungan Pada Pihak Asing
NU Online · Kamis, 18 Desember 2003 | 13:02 WIB
Jakarta, NU Online
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa menolak ketergantungan pada pihak Asing
Aksi yang berlangsung di perempatan Tugu Yogyakarta, Kamis itu diisi dengan orasi oleh sejumlah aktivis dan poster yang diantaranya bertuliskan tolak ketergantungan terhadap pihak asing, hapus utang lama tolak utang baru, adili koruptor, sita aset konglomerat hitam, lawan nekolim, bentuk aliansi negara dunia ketiga, dan kembalikan kedaulatan ke tangan rakyat.
<>Dalam orasinya, Koordinator Umum PMII Yogyakarta, Abror Publisher mengatakan ketergantungan pada modal asing ternyata tidak mampu memberi kontribusi apapun bagi keberlangsungan kesejahteraan kehidupan rakyat Indonesia.
Globalisasi dan neo-liberalisme jelas merupakan modus operandi untuk menindas, menghegemoni, dan menghisap darah rakyat Indonesia.
Pemerintah yang diharapkan mampu melakukan upaya dan dorongan untuk membebaskan diri dan belenggu ketergantungan ekonomi ternyata justru menjadi subordinat dari imperialisme dan neo-liberalisme itu sendiri sehingga mengakibatkan kebijakan ekonomi politik yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
"Kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada kepentingan pasar daripada kepentingan rakyat demi mempertahankan kekuasaan merupakan indikator sosial yang tidak terbantahkan. Privatisasi BUMN, kesepakatan LOI utang luar negeri, hanya ingin menjadikan ekonomi negeri ini jatuh dalam pangkuan kapitalisme-imperialisme internasional," katanya.(mkf)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua