Daerah

PMII YH Komit Bangun Kesolidan di Tengah Perbedaan Kultur

NU Online  ·  Rabu, 16 Maret 2016 | 08:08 WIB

Jombang, NU Online
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ya’qub Husein (YH) STIT al-Urwatul Wutsqo Jombang, Jawa Timur berkomitmen membangun kesolidan antarpengurus komisariat dan pengurus rayon (PR) sebagai prioritas utama dalam menjalankan mandat organisasi selama satu periode.

Kesolidan terus berupaya dibangun di tengah dominasi pengurus komisariat yang berasal dari suku atau daerah-daerah tertentu, yaitu Madura. Hal itu dimungkinkan akan menimbulkan pandangan yang miring kepada pengurus yang lain, di samping itu juga sangat berhubungan dengan intensitas pengurus untuk merealisasikan program-programnya.

Iis Sholihah, Ketua Komisariat Ya’qub Husein mengatakan akan berupaya mengubah pola pikir pengurus yang masih normatif dan cenderung membeda-bedakan kultur, suku, ras dalam dunia pergerakan. Sebab demikian itu akan menimbulkan keharmonisan, persaudaraan atau solidaritas warga PMII. Bahkan tak ada aturan di PMII untuk membeda-bedakan asal-usul pengurus. 

“Kita sedang membangun pola untuk mematuhi pada AD/ART PMII dengan baik, semua gerakan kita tetap mengacu pada AD/ART. Di sana tidak ada pembedaan-pembedaan atau bahkan diskriminasi. Semua wewenang, hak dan garis koordinasi masing-masing pengurus sudah diatur jelas,” katanya kepada NU Online, Selasa (15/3).

Namun demikian, Iis sapaan akrabnya mengemukakan bahwa perbedaan pada aspek kultur dan budaya dari masing-masing pengurus akan menciptakan pondasi yang sangat kuat di tubuh organisasi tatkala sudah bisa bersinergi dengan baik. 

“Malah sebenarnya perbedaan kultur itu sangat mendukung terciptanya pondasi yang kokoh,” ujarnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)