Daerah

PMII Komisariat Trisula STAINU Temanggung Kaji Tata Niaga Tembakau

Ahad, 4 Agustus 2019 | 12:00 WIB

PMII Komisariat Trisula STAINU Temanggung Kaji Tata Niaga Tembakau

PMII Trisula sedang mengakaji masalah rokok pada PKD

Temanggung, NU Online
 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Trisula STAINU Temanggung mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang dilaksanakan di Pagersari, Tlogomulyo, Temanggung pada 2-4 Agustus 2019. Pada kesempatan itu, banyak materi yang disampaikan, salah satunya tentang analisis sosial tata niaga tembakau sebagai ciri khas dan sumber perekonomian Temanggung.
 
Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah, Muhammad Hendri Wicaksono, didapuk sebagai pemateri analisis sosial tata niaga tembakau. Dalam pemaparannya, pihaknya menerangkan terkait dengan dinamika tata niaga tembakau di Temanggung.
 
"Paling awal jika kita ingin mengetahui terkait analisis sosial, yang perlu dipegang ialah dari berbagai sudut pandang paradigma ideologi. Ada empat yang dapat kita jadikan pegangan yaitu, paradigma konservatif, liberal, konflik, radikal," kata Hendri di hadapan puluhan peserta PKD tersebut.
 
Dari keempat itu, kata dia, kita analisis dulu mana yang akan dipakai untuk mengkaji suatu permasalahan dengan konsekuensi yang berbeda-beda.
 
"Katakanlah misal konservatif, berarti condongnya ke harmonisasi atau bahu-membahu. Liberal, nanti condongnya ke konsesus atau kebijakan regulasi. Jika struktural itu ke kritisisme, yang terakhir radikal yang nanti tindaklanjutnya ke revolusi," jelas mantan aktivis PMII itu.
 
Di sini, kata dia, yang menjadi bahan contoh suatu diskusi ialah tentang tata niaga tembakau.
 
"Yang menjadi pertanyaan kenapa petani tembakau miskin? Kita analisis, yang pertama terkait tata niaga itu bagaimana alur penjualannya. Di mana tidak dari petani langsung, akan tetapi masih ada pengepul yang tidak langsung bisa tembus langsung ke gudang," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah itu.
 
Dari analisis itu, Hendri mengajak para peserta PKD merumuskan analisis yang kemudian menuju pada solusi jangka untuk menuju keadilan sosial pada petani tembakau di Temangggung.
 
Sementara itu, Ketua PMII Komisariat Trisula Usman Mafruhin mengatakan bahwa permasalahan tembakau tidak sekadar urusan pertanian, namun erat dengan sistem ekonomi, sosial, dan politik. Untuk itu, tujuan analisis sosial tata niaga tembakau menjadi bekal para kader untuk dapat mengambil perannya sebagai aktivis mahasiswa dalam mengawal pertembakauan di Temanggung.
 
PMII sebagai organisasi mahasiswa, kata dia, turut mengawal tata niaga tembakau dengan mengedukasi kader agar paham dunia tembakau secara komprehensif, tidak sekadar urusan pertanian.
 
"Semoga hasil PKD ini dapat terasa dengan follow up yang riil, khususnya agar mahasiswa peduli pada masyarakat Temanggung yang mayoritas adalah petani tembakau," tutur dia. (Hamidulloh Ibda/Abdullah Alawi)