Daerah

PMII Demo Minta Operasi Migas Ramah Lingkungan

NU Online  ·  Kamis, 22 April 2010 | 10:28 WIB

Bojonegoro, NU Online
Dalam rangka memperingati hari bumi, puluhan aktivias Pengurusa Cabang PMII Bojonegoro menggelar aksi demonstrasi. Mereka menuntut, agar eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas (migas) di Kabupaten Bojonegoro khususnya agar lebih berpihak pada lingkungan.

Dengan suara lantang, para aktivis tersebut mendesak agar mereka yang merusak lingkungan harus diberikan sanksi yang seberat- beratnya.<>

Pantauan beritajatim.com di lapangan, Kamis (22/4) menyebutkan, aktivis PMII itu mengambil start di Bundaran Adipura, Kelurahan Sumbang, Bojonegoro. Setelah beberapa saat berorasi dan memberikan selebaran kepada para pengguna jalan, peserta aksi yang mendapat pengawalan cukup ketat dari aparat kepolisian, berjalan menyusuri Jl Diponegoro.

Dengan berorasi sepanjang jalan yang dilalui, mereka juga membagi-bagikan selebaran kepada yang ditemuinya. Juga, mereka melalui Jl Panglima Sudirman dan Jl Trunojoyo. Sesampainya di Kantor DPRD Bojonegoro, mereka memasuki halaman kantor dengan penjagaan super ketat oleh polisi yang jumlahnya lebih banyak.

"Saat ini, udara yang kita hirup sudah bercampur dengan barang- barang yang buruk untuk kesehatan kita," kata Korlap Aksi, Muhaimin.

Dijelaskan, jika selama ini operasi migas yang ada di Bojonegoro, baik yang dioperatori oleh Joint Operating Body Pertamina- Petrochina East Java (JOB-PPEJ) di Blok Tuban dan Blok Cepu yang dioperatori oleh Mobil Cepu Limited (MCL). "Kebanyakan para operator kurang bisa mengelola operasi mereka, sehingga sangat membahayakan manusia. Khususnya kebocoran gas maupun bau busuk," terangnya.

Tak hanya itu, PMII mendesak pemerintah agra benar-benar mengkaji ulang pemberian izin amdal kepada para perusahaan terkait. Jika memang tidak sesuai, harus ditolak atau tidak diperpanjang lagi. "Juga, kami minta pengelolaan limbah diperbaiki oleh perusahaan- perusahaan lain," lanjutnya.

Setelah selesai melakukan orasi, aksi demonstrasi membubarkan diri dan para aktivis kembali ke kampus masing-masing. Sedangkan, puluhan petugas tetap berjaga-jaga di sekitar Kantor DPRD dan Jl Trunojoyo. (mad)