Jakarta, NU Online
Meski tak semua Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) mendukung petisi Batu, namun PKC PMII DKI Jakarta mengaku mendukung rekomendasi yang disampaikan enam PKC dalam Petisi Batu. <>
Ketua Umum PKC PMII DKI Jakarta Ribut Gunawan mengungkapkan, sebagai otokritik terhadap Pengurus Besar PMII (PB PMII) petisi Batu pihaknya mendukung. Namun kata Ribut, enam PKC pencetus Batu harus mengumpulkan seluruh PKC se Indonesia, agar rekomendasi tersebut lebih legal.
"Semuanya harus duduk bareng dulu. Semua bisa menyuarakan aspirasi. Tapi yang terpenting, adalah kita duduk bersma untuk menemukan solusi," tandas Ribut, Selasa (6/11).
Ia menilai Petisi Batu cukup bagus untuk pembenahan gerakan mahasiswa. "Sebagai otokritik oke-oke saja," kata Ribut, ketika ditanya tentang dukungannya terhadap Petisi Batu.
Terpisah Ketua Umum PKC PMII Jawa Barat Edi Rusyandi mengklaim pihaknya telah melakukan komunikasi dengan seluruh PKC se Indonesia, dan akan menindaklanjuti pertemuan tersebut di Bandung. "Pertemuan lanjutan dari Batu itu akan dihelat Bulan Desember," kata Edi.
Ia juga mengajak seluruh keluarga besar PMII, dari tingkatan Cabang, Koordinator Cabang, hingga para alumni untuk ikut mengawal gerakan PMII agar kembali ke khittahnya sebagai organisasi pergerakan yang kritis transformatif.
"Kami mengajak seluruh PKC, dan cabang serta seluruh keluarga besar PMII untuk meluruskan khittah organisasi sesuai cita-cita awal organisasi PMII didirikan," tandasnya.
Terkait Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas PMII) yang akan digelar pertengah Desember mendatang di Jayapura Papua, menurut Edi Rusyandi para peserta Petisi Batu masih membahas keikutsertaan mereka. "Kami masih membahasnya apakah para peserta petisi Batu itu akan mengikutinya atau malah memboikotnya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pimpinan PKC melakukan pertemuan informal selama dua hari, pada hari Sabtu hingga Ahad (3-4/11) di Hotel Victori, Batu Malang.
"Organisasi mahasiswa seperti PMII sekarang telah terjadi degradasi pemikiran, moral dan spiritual. Lakon aktivis PMII saat ini sudah tidak lagi mencerminkan PMII yang sebenarnya," kata Ketua Umum PKC PMII Jatim Fairouz Huda, Ahad (4/11) malam lalu.
Fairouz menjelaskan, pertemuan tersebut bertujuan untuk merefleksi diri atas kondisi internal PMII. "Seperangkat aturan dan nilai ideologis paradigmatik PMII tidak lagi menjadi pedoman hidup dan organisasi,"tandas Fairouz prihatin.
Selain persoalan internal, pertemuan tersebut untuk merespon berbagai persoalan bangsa. Pasalnya kondisi bangsa Indonesia saat ini berada dalam kubangan keprihatinan yang mendalam.
Sementara dari informasi yang dihimpun Duta Masyarakat, pertemuan Batu disinyalir disponsori oleh salah seorang senior yang tak suka terhadap kepengurusan PB PMII saat ini. Sampai berita ini dituliskan, para pimpinan PB PMII saat dikonfirmasi tentang hal ini mengaku belum bisa berkomentar, sebab PB PMII sedang konsen untuk menghelat sejumlah kegiatan.
Redaktur: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua