Daerah

Petani NU Tegal Kembangkan Potensi Tanaman Jahe Emprit

Ahad, 3 November 2019 | 11:30 WIB

Petani NU Tegal Kembangkan Potensi Tanaman Jahe Emprit

Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Tanaman Jahe, Permasalahan Pola Tanam, Pasar dan Permodalannya, di Balai Desa Sitail, Tegal, Sabtu (2/10).

Tegal, NU Online

Ketua Induk Koperasi Syirkah Muawanah Nusantara (Inkopsimnus), Tegal, Jawa Tengah H Mustholihin Madjid mengungkapkan, petani NU di seluruh pelosok nusantara memiliki peluang cukup besar untuk menjadi sejahtera dalam hidupnya melalui sektor pertanian. Di samping warga NU memang banyak yang berdomisili di daerah pertanian, potensi usaha pertanian warga NU juga memiliki pangsa pasar yang cukup menjanjikan.

 

Hal tersebut dikatakannya kepada NU Online saat Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Tanaman Jahe, Permasalahan Pola Tanam, Pasar dan Permodalannya, di Balai Desa Sitail, Tegal, Sabtu (2/10).

 

Potensi ini ungkapnya, terlihat dari penanaman jahe yang saat ini dilakukan petani NU di Kabupaten Tegal. Dalam kurun waktu 1 tahun, di atas lahan 1 hektar, petani bisa menghasilkan keuntungan bersih hingga Rp400 jutaan.

 

"Ini sangat luar biasa bila dibandingkan dengan hasil pertanian lainnya, dan petani NU bisa makmur," ujar mantan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pertanian Nahdlatul Ulama (LPNU) ini.

 

Menurut Mustholihin, dari hasil survey yang ia lakukan tentang kondisi lahan pertanian, masih terdapat ribuan hektar yang bisa dimanfaatkan untuk penanaman jahe sesuai standar kualitas ekspor.

 

"Dan ini harus kita lakukan, apalagi pihak bank sudah siap mengucurkan dananya, pabrik pengolah jahe sudah siap menampung dan tenaga ahlinya juga sudah siap. Tinggal petani pemilik lahan kita dorong agar memanfaatkan lahan pertanian untuk tanaman jahe," ujarnya.

 

Untuk keberlangsungan program ini, pihaknya menggandeng PT Azma Agro Nusantara untuk menyediakan teknologi, tenaga penyuluhnya hingga pembeli, dan pihak bank BCA sebagai penyalur dana KUR. Upaya ini untuk terjaminnya keberlangsungan penanaman jahe jenis emprit ini.

 

Sementara Direktur Bank Central Asia (BCA) Ade Bakhtiar mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya petani NU menanam jahe. Pasalnya, potensi pasarnya cukup besar khususnya untuk kesehatan dan kecantikan baik dalam negeri maupun luar negeri.

 

"Kami mencermati bahwa sektor penting yang mendukung tercapainya kedaulatan pangan salah satunya adalah sektor pertanian. Oleh sebab itu, sebagai institusi yang juga dekat dengan masyarakat, kami ingin memberikan kontribusi lebih kepada para petani di Indonesia. Salah satunya untuk petani NU di daerah Tegal," urai Bakhtiar.

 

Untuk menyukseskan program ini, akan dibuat lahan percontohan tanaman Jahe Emprit seluas 5 hektar di daerah Tegal tepatnya di Sitail dan Sumbarang Jatinegara. Pada lahan ini akan dilakukan penanaman Jahe Emprit secara organik dan pembuatan pupuk organik baik padat maupun cair.

 

Jahe Emprit

 

"Selain untuk kesehatan, kami menyadari bahwa jahe memiliki manfaat besar lainnya bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Karenanya, BCA mengambil langkah untuk bersama-sama mendukung petani jahe emprit di Tegal untuk menumbuh kembangkan usahanya sehingga mampu berdampak bagi kemakmuran masyarakat," pungkasnya.

 

Kontributor: Tahmid

Editor: Muhammad Faizin