Daerah

Pesantren Jabal Nur Cipondoh, Wakaf untuk Umat

NU Online  ·  Senin, 13 Maret 2017 | 06:45 WIB

Pesantren Jabal Nur Cipondoh, Wakaf untuk Umat

Pengasuh Pesantren Jabal Nur KH Saeful Millah.

Tangerang, NU Online
Bermula dari sembilan santri, sekarang sudah mencapai 400 santri. Umur dua belas tahun memang masih terhitung muda tapi bukan perjalanan yang sebentar. 

“Penambahan sarana dan prasarana serta perbaikan kualitas perlu ditingkatkan. Dalam terjun ke masyarakat santri harus bisa berkomunikasi, bisa menempatkan posisi selain bisa mengaji,” pesan Ketua Yayasan Jabal Nur H Badrul Munir saat memberikan sambutan acara Harlah ke-12 Pondok Pesantren Modern Terpadu Jabal Nur yang berlokasi di Jalan Kampung Gunung Cipondoh Tangerang, Ahad (12/3).

Munir melanjutkan, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Sebelum merdeka para tokoh dan kiai yang berjuang dalam kemerdekaan banyak dari kalangan santri. Maka, orang tua jangan ragu untuk memasukkan putra-putrinya ke pesantren.

Itu diperkuat dengan data santri yang terdaftar dalam PD Pontren Kantor Kemenag Kota Tangerang sekitar 7000 santri dengan 118 pesantren. Jadi, tambahnya, sekarang pesantren itu bukan lembaga pendidikan tertinggal lagi. Pesantren sekarang sudah bisa sejajar bahkan melebihi pendidikan umum. 

Pengasuh Pondok Pesantren Jabal Nur KH A. Saeful Millah menceritakan awal mula lahirnya inisiatif mendirikan pesantren. Menurutnya, Pesantren Jabal Nur dicetuskan di Mekkah pada tahun 2006. 

“Saya namakan Jabal Nur karena menjadi tonggak sejarah turunnya wahyu. Alhamdulillah, sekarang santrinya berasal dari berbagai daerah. Ada dari Teluk Naga, Medan, Jambi, Palembang, dan sekitar Jabodetabek,” papar Kiai Millah yang pernah menjabat sebagai Ketua PCNU Kota Tangerang. 

Kiai Millah sangat mengapresiasi peran para alumni. “Pesantren bisa besar karena kiprah alumni. Saya doakan agar semua menjadi kader NU yang berprestasi,” harapnya sambil menangis haru. 

Di akhir sambutannya Kiai Millah berikrar mewakafkan pesantren yang dirintisnya itu agar dikelolah oleh umat. Ada tujuh nadzir yang diamanatkan untuk mengelola pesantren tersebut.

“Saya mengikrarkan 2100 meter. Saya wakafkan pesantren kepada umat. Sekalipun saya tetap berjuang meningkatkan pesantren ini hingga akhir hayat,” pesan Kiai yang memasuki usia 70 tahun. 

Turut hadir dalam acara itu Ketua PCNU Kota Tangerang KH Bunyamin, Ketua MUI Tangerang KH Edi Djunaedi, Camat Cipondoh H Kiki Wijaya, Koramil 01 dan  Polsek Cipondoh serta dihadiri ribuan masyarakat Tangerang. (Suhendra/Fathoni)