Daerah

Pesantren Fatchul Huda Banyuputih Situbondo Bakal Tangani ODGJ

Sab, 17 Oktober 2020 | 00:00 WIB

Pesantren Fatchul Huda Banyuputih Situbondo Bakal Tangani ODGJ

Silaturahim pengurus PPFH dengan Camat Banyuputih, Anang Suharyanto (Foto: Istimewwa)

Situbondo, NU Online

Rencana pendirian Pondok Pesantren Fatchul Huda Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur yang salah satu kegiatannya adalah penanganan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) mendapatkan tanggapan positif dan dukungan dari berbagai pihak. Di antaranya Forkopimka Kecamatan Banyuputih.

 

Forkopimka Kecamatan Banyuputih terdiri dari Anang Suhariyanto (Camat Banyuputih), AKP Heru Purwanto, SH (Kapolsek Banyuputih), dan Letda Inf Suyitno (Danramil Banyuputih). Bentuk dukungan dengan kehadiran mereka pada hari peresmian pembukaan PPFH pada Sabtu (10/10).

 

Pembina PPFH, Bang Dika menyampaikan bahwa pembangunan pesantren menjawab berbagai permasalahan yang ada di masyarakat, salah satunya adalah penanganan ODGJ. Selama ini, ODGJ ini terlantar dan tidak terurus. "Di sinilah nantinya kita bisa ikhtiar untuk memanusiakan manusia," ungkapnya.

​​​​​​​

Ia pun mengajak masyarakat luas untuk mendukung agenda ini. "Ini adalah agenda kemanusiaan, membantu sesama. ODGJ adalah manusia yang harus kita perlakukan secara manusiawi. Dimohon dukungannya baik materiil, tenaga maupun ide pemikiran," katanya.

 

Camat Banyuputih Anang Suharyanto mengatakan dukungan atas rencana pendirian pesantren tersebut karena salah satu layanannya adalah menangani ODGJ.

 

"Penanganan ini harusnya dilakukan oleh pemerintah, namun ini dilakukan oleh swasta (Pesantren Fatchul Huda). Hal ini sangat membanggakan dan wajib bagi kami untuk mendukung," ujarnya.

 

Pengasuh PPFH, Gus Akhlis yang menyampaikan bahwa sinergitas berbagai pihak sangat diperlukan. Pesantren adalah salah satu komponen pencegah paham radikalisme. Dengan sinergitas dan hubungan baik antara pesantren dan pemegang kebijakan (stakeholder) akan mampu memberikan tindakan preventif agar paham radikalisme tidak tumbuh dan berkembang di Indonesia.

 

"Semua pihak harus bersinergi untuk niat baik ini. Hal ini tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan dari berbagai pihak. Mari semuanya mendukung, bagi yang punya harta bisa mendukung dengan hartanya. Bagi yang punya tenaga, menyumbangkan tenaganya. Pun juga ide pemikiran sangat dibutuhkan. Ini ada ladang amal jariyah, mari kita saling bahu membahu," terang Gus Akhlis.

​​​​​​​

Gus Akhlis menambahkan bahwa pesantren ini nantinya tidak hanya melakukan penanganan ODGJ, namun juga dalam hal lain seperti pengembangan pendidikan dengan mendirikan TPQ/Madrasah dan pembinaan jiwa Taqwallah dengan majelis taklim atau dzikir.

​​​​​​​

"Pesantren Fatchul Huda akan concern dalam tiga bidang yaitu: Pengembangan Pendidikan, Layanan Sosial, dan Pembina Jiwa Taqwallah. Maka pelan-pelan, kami akan merealisasikan hal tersebut. Pada sisi Pengembangan Pendidikan, kita akan mendirikan TPQ/Madrasah, hal ini merespons hasil audiensi dengan masyarakat sekitar bahwasanya disana belum ada lembaga tersebut," ujarnya

 

Layanan Sosial, lanjutnya, akan mulai dengan penanganan ODGJ juga membantu warga yang membutuhkan. Pembina Jiwa Taqwallah akan adakan majelis taklim dan dzikir untuk taqorrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah).

 

Editor: Kendi Setiawan