"Pesantren BPUN" dan Perubahan di Mata Anak Rumahan
NU Online Ā· Jumat, 29 April 2016 | 03:17 WIB
Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan, Lampung, di Pesantren Assiddiqiyah 11, Kampung Labuhan Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan mulai 25 April 2016.
Peserta BPUN Merinda Wijaya yang mengaku sebagai anak rumahan menyatakan menemukan hal baru. "Kehidupan di pesantren sangat berbeda sekali dengan kehidupan di rumah," ujarĀ pelajar SMAN 1 Bukit Kemuning Lampung Utara tersebut, di Gunung Labuhan, Kamis (28/4).
Di pesantren asuhan Kiai Imam Murtadlo Suyuti, Merinda mengaku diajarkan untuk mandiri, disiplin dan bisa bekerja sama. Baik dengan santri atau peserta BPUN lain dari beragam sekolah dan asal.
"Di rumah saya sering berdiam diri di kamar, asyik dengan telepon genggam dan jarang sekali bersosialisasi. Namun di pesantren ini membuat saya bisa lebih menghargai waktu, berbeda jauh dengan di rumah yang hanya menunda-nunda waktu dan bermalas-malasan di tempat tidur," kata Merinda lagi.
Selain itu, ia mengaku ada perubahan lain, yakni, lebih bisa meningkatkan keimanan kepada Allah. "Biasanya shalat sering nanti-nanti, sekarang atau di pesantren harus tepat waktu," ujarnya lagi.
Selain mengajarkan pendidikan akademik, BPUN juga memberikan bimbingan ruhani istiqamah dan mengajarkan kecakapan hidup, salah satunya jurnalistik.
(Laporan jurnalistik Anisa Yuliani, peserta BPUN)
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
3
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One PieceĀ di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua