Daerah

Pesantren Al-Hamidiyah Depok Kaji Genealogi Ulama Betawi

Sel, 13 Agustus 2019 | 02:45 WIB

Pesantren Al-Hamidiyah Depok Kaji Genealogi Ulama Betawi

Kajian Geneologi Ulama Betawi oleh Pergunu Depok, Ahad (11/8).

Depok, NU Online
Hari Raya Idul Adha 1440 H menjadi momentum tahunan yang penuh berkah. Para Hujjaj menikmati jamuan Allah Swt di Makkah, sementara kalangan muslimin tengah bergembira dan menikmati kebersamaan dalam beragam rangkaian silaturahim.
 
Takmir Masjid Pesantren Al Hamidiyah Depok, Jawa Barat, tidak menyia-nyiakan momentum berharga tersebut. Bekerjasama dengan Pergunu dan LTN NU Depok, mereka mengadakan kajian Genealogi Ulama Betawi, Ahad (11/8) di Masjid Pesantren Al Hamidiyah Rangkapan Jaya, Depok Jawa Barat.
 
Ketua LTN NU, Jakarta Selatan, Ustadz Suma Wijaya memaparkan makna Genealogi Ulama Betawi secara bahasa dan istilah. Menurutnya Ulama Betawi memiliki ikatan nasab dan hubungan erat dengan para pejuang atau pendakwah Islam pertama yang ada di Nusantara.
 
"Di Karawang pada abad 14 ada Syeikh Quro dan putranya yang dikenal sebagai Syeikh Bentong. Keduanya tidak hanya menyebarkan ajaran Islam tapi juga mendirikan pondok pesantren demi mencetak generasi unggul," ucap Ustadz Suma yang juga aktif sebagai peneliti dan penulis di Islam Nusantara Center. 
 
Dirinya melanjutkan bahwa para pendakwah memiliki keturunan mulia yang tidak ada habisnya hingga mencetak banyak kalangan ulama bilkhusus di Tanah Betawi. Ustadz Suma juga menjelaskan beragam istilah kehormatan bagi ulama di Betawi, seperti 'Guru', 'Muallim', 'Syeikh'.
 
Sementara pembicara kedua dari LTN NU Jawa Barat, H Abdul Hadi Hasan menjelaskan terkait peran dakwah Habaib di Nusantara dan Batavia.
 
"Kalangan ulama yang memiliki garis keturunan langsung kepada Rasulullah Saw melalui Sayidina Ali Al Uraidi bin Sayidina Jafar Shodiq itu sejak lama dikenal dengan sebutan 'Syarif', 'Sayid', dan 'Habib'. Mereka memiliki peranan penting dalam mencetak kiai Betawi dan menjaga NKRI," papar Ustadz Hadi yang juga Wakil Ketua Pergunu Kota Depok.
 
Ia juga memaparkan, di Betawi dikenal ada beberapa tokoh habib, di antaranya Habib Kramat Luar Batang, Habib Ali Al Habsyi Kwitang, dan Habib Ustman bin Abdullah bin Yahya. Ketiganya disebuk sebagai 'Paku Jakarta'.
 
"Patut diketahui, habaib sejak lama memainkan banyak peranan karena mereka tidak hanya alim dalam urusan agama, tapi juga ahli ekonomi, manajemen, politik, dan psikologi. Jangan heran dakwahnya sukses, karena metode dakwahnya ramah dan damai disertai sifat kedermawanan yang tinggi," tegas ustadz yang memiliki perhatian pada gerakan literasi santri.
 
Ustadz Hadi melengkapi bahasannya dengan menyampaikan kisah dakwah dan kedermawanan ulama terkini, seperti Habib Umar bin Hafidz, Almarhum Habib Syeikh bin Salim Alatas Tipar Sukabumi, Almarhum Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alatas Cililitan, Habib Abu Bakar bin Hasan Alatas Azzabidi dan kalangan habaib keturunan Habib Zindan. (Abdul Hakim/Kendi Setiawan)