Daerah

Pertahankan Tradisi Wali Songo, PCNU Blitar Juara NU Award Jatim

NU Online  ·  Rabu, 29 Juni 2016 | 22:01 WIB

Pertahankan Tradisi Wali Songo, PCNU Blitar Juara NU Award Jatim

KH Masdain Rifai terima trophy bergilir PWNU Jatim

Blitar, NU Online
Apa yang menjadi andalan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar bisa terpilih sebagai juara pertama NU Award PWNU Jawa Timur 2016 yang menyisihkan puluhan PCNU lain dan empat nominator?  

PCNU Blitar, ketika presentasi berhasil meyakinkan para juri dengan paparan beberapa program unggulannya dan bukti kegiatannya. Ketika ditanya mengapa tetap mempertahakan seni mocopat? Ketua Lesbumi Kabupaten Blitar H  Endar Ansori melantunkan Serat Ambiya’ yang berisi ajaran dan pitutur agama.

Setelah itu ia baru menjawab, ”Kita mempertahankan itu karena mocopat adalah seni pitutur agama. Peninggalan Wali Songo. Sehingga tetap kami pertahankan keberadaannya,’’ ungkap Endar Ansori ketika itu.

Atas jawaban itu, PCNU Blitar mendapat sambutan meriah dari hadirin yang memadati Aula Kertoraharjo termasuk para dewan juri yang terdiri para utusan lembaga dan banom NU serta media massa itu. Jawaban itu menambah credit point  penilaian.

Selain mocopat, PCNU Blitar juga bisa menyajikan program unggulan daerahnya yang menggerakkan kepedulian warganya. Contoh soal penutupan lokalisasi Poluhan Srengat Blitar. PCNU Blitar tidak tinggal diam, tapi langsung mengambil inisiatif untuk memanfaatkan bekas lokalisasi tersebut untuk pembangunan sarana yang lebih posistif untuk masyarakat.

“Lahan seluas satu hektar itu kami beli dengan dana urunan warga dan anggota. Alhamdulillah tidak terlalu lama tanah bekas lokalisasi itu bisa kita beli,’’ ungkap Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai.

Setelah dibeli, tanah bekas baitunni’mah (lokalisasi) dilihfungsikan dari kemaksiatan menjadi lokasi kebaikan. Karena, selain telah didirikan sebuah masjid, saat ini lokasi tersebut akan dijadikan lokasi kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar. ”Memang bekas kompleks itu akan kami jadikan kampus UNU Blitar,’’jelas Masdain.

Menurut Ketua PWNU Jatim, KH Moh. Mutawkil Alallah mengatakan, Blitar terpilih menjadi juara karena memang program yang dilakukan benar-benar riil dan bisa di pertanggungjawabkan.

“Dengan dana yang sedikit, PCNU Blitar bisa menggerakkan potensi umat. Contoh ya, ketika membeli tanah bekas lokalisasi tersebut. Dalam waktu tidak sampai dua bulan tanah bisa lunas terbeli,’’ ungkap Kiai Mutawakil.

Final pemilihan NU Award PWNU Jatim benar-benar meriah karena masing-masing kandidat membawa datang dengan puluhan pengurus NU. “Kami membawa 62 orang. Mereka bukan suporter, mereka adalah para ketua lembaga dan banom NU. Mereka kita ajak kalau-kalau nanti ada pernyataan seputar aktivitas mereka,’’ tambah Masdain Rifai.

Hal yang sama juga diungkapkan kandidat lainnya. Menurutnya mereka, tidak membawa suporter.Namun, yang diajak adalah para ketua lembaga dan banom NU. (imam kusnin ahmad/abdullah alawi)