Daerah

Persiapkan Embarkasi Haji  Indramayu, Kemenag Jabar Kunjungi Pesantren Hidayatutholibin Paseka

Sel, 21 Juli 2020 | 16:30 WIB

Indramayu, NU Online

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Barat, KH Adib melakukan kunjungan kedinasan ke pondok Pesantren Hidayatuttholibiin di Desa Karang Anyar Kecamatan Pasekan. Kunjungan dalam rangka melihat progres dan keadaan santri pondok pesantren untuk menyongsong persiapan program embarkasi haji di masa yang akan datang.

 

KH Adib menjelaskan bahwa kunjungan kedinasannya bermaksud memberikan motivasi pada santri Pondok Pesantren Hidayatutholibin agar mau menyiapkan diri pada era revolusi industri 4,0.

 

Ia mengatakan, dirinya adalah santri Indramayu yang saat ini mendapat amanah memimpin Kemenag Jawa Barat. "Sehingga yang namanya santri harus optimis, karena pada saat ini telah banyak santri yang diamanati menjadi pemimpin," jelasnya pada kunjungan yang dilakukannya Senin (20/7). 

 

KH Adib menambahkan agar manajemen pondok pesantren harus berjalan sesuai zaman. Pesantren Hidayatuttholibiin dan pesantren lainnya, sambung dia, harus menjadi pesantren yang mampu menyiapkan santrinya untuk menjadi insan mulia. Juga santri yang siap berkiprah di mana saja berada.

 

"Karena saat ini Indramayu akan memiliki Embarkasi Haji Jawa Barat yang di dalamnya akan ada museum haji dan central kegiatan haji. Jadi jangan sampai santri hanya mampu ngaji kitab tanpa diimbangi kemampuan pada bidang lain," tambahnya.

 

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatutholibiin sekaligus sebagai Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, KH Juhadi Muhammad mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan motivasi yang telah diberikan pada santri Pesantren Hidayatuttholibiin.

 

"Atas nama Yayasan dan PCNU Kabupaten Indramayu saya mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Jabar. Insyaallah hari ini santri sudah mulai berbenah diri dan menyiapkan segala sesuatu tentang keadaan dan kemampuan yang berkaitan dengan zaman. Serta semoga pelaksanaan pembangunan embarkasi haji diberikan kelancaran," harapnya.

 

Pesantren Hidayatutholibiin aktif sejak 2010 memulai pembelajaran dengan 15 santri mukim.
Pesantren ini berbasis kitab kuning, bahasa Arab, Inggris, dan Jawa serta merupakan tahfidzil Qur'an. Saat ini alumninya yang mencapai puluhan santri telah berkuliah di Universitas Al-Azhar Cairo. 

 

Kontributor: Abdul Azis

Editor: Kendi Setiawan