Perkembangan Islam dalam Bentuk Kebudayaan Nusantara
NU Online · Kamis, 15 Mei 2014 | 10:04 WIB
Sukoharjo, NU Online
Islam berkembang dalam berbagai bentuk kebudayaan dengan karakter khas antara satu dengan lainnya tanpa mengurangi orisinalitas Islam. Demikian halnya kebudayaan Islam Jawa yang juga merupakan bagian dari kebudayaan Islam Nusantara.
<>
Demikian diterangkan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Klaten, Syamsul Bakri dalam seminar bertajuk “Transformasi Islam dan Budaya” di kampus Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (13/5) lalu.
Menurut Syamsul, bentuk-bentuk akulturasi Islam dengan kebudayaan Jawa mengambil bentuk tradisi Jawa seperti Sekaten, Grebeg Syawal, Grebeg Mulud, dan lain-lain. “Ini membuktikan Islam masuk di masyarakat Jawa, menggunakan pola adaptif dan kompromis,” ungkap Syamsul.
Syamsul menambahkan, kala itu para Walisongo yang menjadi penyebar Islam di Nusantara menyelami kebudayaan masyarakat untuk melakukan dakwah. Misal dengan penggubahan dan pemberian nama-nama Islam dalam pewayangan, seperti Arjuna menjadi Janaka, Bima menjadi Werkudara, dan lain sebagainya.
“Islam beradaptasi dengan kebudayaan Jawa, dan tidak berkonfrontasi,” terang dosen IAIN Surakarta itu. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
3
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
4
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
Terkini
Lihat Semua