Daerah

Peringati Maulid Nabi, PMII UIM Solidkan Pengurus

Rab, 8 Januari 2014 | 03:00 WIB

Pamekasan, NU Online
Salah satu nilai perjuangan Nabi Muhammad SAW adalah penguatan emosional antar-para sahabat. Hal demikian dijadikan pijakan ideologis oleh pengurus komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Islam Madura (UIM).
<>
"Karenanya, dalam setiap momentum peringatan hari-hari besar Islam, kami mengetengahkan semangat menyolidkan para pengurus. Kami telah melangsungkan Istighasah dan Shalawat Qiyam guna menyambut datangnya maulid nabi Muhammad SAW pada Kamis (2/1) lalu," terang Ketua PK PMII UIM, Sufyanto Efendi, kepada NU Online, Selasa (7/1).

Acara yang ditempatkan di Sekretariat UIM di Desa Pettet, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan tersebut dihadiri sekitar 50 lebih pengurus komisariat dan pengurus tiga rayon (PR).

"Pengurus rayon tersebut terpetakan ke dalam PR Madani, PR Ekonomi, dan PR FKIP). Kami kuatkan tekada untuk selalu berama-sama dalam berjuang," ujar Sufyan, panggilan akrabnya.

Mahasiswa jurusan Pendidikan Kewarganegaraan ini menambahkan, perjuangan yang dimaksud ialah mengarah pada spirit keindonesiaan dan keislaman.

Harus diakui, tekannya, spirit berkeindonesiaan mulai melemah di tubuh birokrasi di negeri ini. Hal ini salah satunya dipicu oleh kesadaran sejarah yang melepuh.

"Andai mereka sadar serta menghayati betapa kemerdekaan negeri ini diraih secara berdarah-darah, pastilah spirit keindonesiaan tersebut tidak melepuh. Karakter korup tidak mungkin mengakar kuat dalam sistem pemerintahan," terangnya.

Dalam hal keislaman, Sufyan juga masih menyadari bangsa ini masih belum menjadikannya sebagai roh. Termasuk oleh umat Islam sendiri. "Kalau memang berniat dakwah, seharusnya tidak perlu pakai kekerasan. Apapun alasannya, kekerasan tidak dibenarkan dalam Islam," kata Sufyan.

Untuk itu, dalam menakhodai PMII UIM ke depannya, Sufyan akan menitiktekankan kepemimpinannya pada spirit keindonesiaan dan keislaman guna mencapai visi-misi pergerakan yang sejati. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)