Daerah

Peringatan Maulid Nabi Wujud Kegembiraan Umat Islam

Rab, 21 November 2018 | 01:00 WIB

Surabaya, NU Online
Rabiul Awal yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad, dan tahun 2018 ini jatuh pada bulan November. Indonesia sebagai negara dengan penganut Islam Ahlussunnah wal Jamaah terbesar di dunia, turut merayakan hari lahir Nabi akhir zaman tersebut.

Hal ini juga seperti dilakukan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Organisasi mahasiswa ekstra kampus ini menggelar diskusi bersama di Masjid Ulul Albab, kampus setempat.

Diskusi yang mengangkat tema Peringatan Maulid Nabi di Era Kontemporer dalam Perspektif Agama dan Budaya ini menghadirkan Ardiansyah Bagus S yang merupakan salah satu tim Kajian Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Kiswah) Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur sebagai pemateri. Puluhan peserta mengikuti secara seksama diskusi tersebut.

Ustadz Ardi menjelaskan jika perayaan maulid Nabi sebagai wujud kegembiraan umat Islam sesuai dengan apa yang tertera dalam Surat Yunus ayat 58. “Di sana terdapat perintah untuk menyambut kehadiran Rasulullah dengan riang gembira,” katanya, Selasa (20/11).

“Dan dalam kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani Juz 11 halaman 431, diceritakan bahwa Abu Lahab mendapat keringanan siksa setiap hari Senin karena dia gembira atas kelahiran Rasulullah,” imbuhnya.

Alumnus Pesantren Ar-Roudloh Lamongan ini menambahkan, setiap umat beragama memiliki cara tersendiri dalam membangkitkan kecintaan terhadap nabinya. Menurutnya, bentuk kecintaan itu seperti pembacaan ayat kitab suci, sanjungan kepada nabi, dan pembacaan sejarah perjuangan.

“Oleh karena itu, ketika perayaan akan hari lahir diri sendiri dengan suka cita, kepada Nabi pun sangat penting untuk dimeriahkan,” tutup alumnus UINSA ini. (Hanan/Ibnu Nawawi)