Daerah

Perangi Hoaks dan Kemiskinan Melalui Maulid Nabi

Ahad, 25 November 2018 | 09:30 WIB

Perangi Hoaks dan Kemiskinan Melalui Maulid Nabi

Foto: KH Ridwan Syuaib, Rais Syuriyah PCNU Pringsewu

Pesawaran, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung KH Ridwan Syu’aib menegaskan. peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mampu menjadi media untuk melawan berita bohong (hoaks) yang saat ini menjadi penyakit masyarakat saat bermedia sosial.

Hoaks yang saat ini merupakan penyakit moral masyarakat harus diperangi karena lambat laun akan mempengaruhi kejiwaan dan kepribadian seseorang. Siapa saja bisa termakan oleh hoaks jika tidak waspada dalam menerima informasi yang diterima. Apalagi di era digital saat ini, di mana informasi mengalir deras tanpa batas. Sudah menjadi keniscayaan bagi setiap individu untuk memilah dan memilih informasi yang diterima.

“Kalau umat berakhlakul karimah tentu tidak akan ramai hoaks di negara ini. Kalau tidak banyak hoaks tentu tidak akan marak ujaran-ujaran kebencian. Dan tentu negeri ini akan aman dan tidak ada kecurigaan di antara sesama bangsa, tentu negara menjadi damai,” kata kiai yang biasa dipanggil Abah Ridwan di depan jamaah Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Jami Nurul Huda Desa Gerning, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Ahad (25/11).

Momentum Maulid Nabi menurutnya mampu menjadi media untuk meneladai Rasulullah SAW yang diutus untuk memperbaiki akhlak. Rasulullah merupakan sosok yang paling tepat diteladani akhlaknya oleh umat manusia di era saat ini sebagai modal memerangi hoaks, ujaran kebencian dan fitnah yang melanda di media sosial.

Sifat Shidiq, Tabligh, Fathanah dan Amanah yang menjadi sifat Rasulullah harus mampu ditanamkan dalam diri umat Islam sehingga mampu menjadi sosok pribadi yang terhindar dari hoaks sekaligus mencegah diri dari keinginan memproduksi dan membagi informasi hoaks.

Selain perang melawan hoaks, Abah Ridwan juga mengajak kepada umat Islam untuk senantiasa berusaha bangkit dari kemiskinan melalui peringatan maulid. Akhlak Rasulullah yang dermawan harus juga diwarisi oleh umat Islam. Menurutnya kemiskinan bisa diperangi salah satunya dengan sifat dermawan.

"Dermawan juga lebih menenangkan umat. Kalau orang-orang kaya di negeri ini dermawan, Insya Allah bisa banyak mengurangi jumlah kemiskinan,” ungkapnya.

Ia mengingatkan seluruh umat Islam untuk bangkit dari kemiskinan karena kemiskinan bisa membawa seseorang jauh dari Allah. "Kemiskinan sangat dekat dengan kekufuran. Kekufuran jelas tempatnya adalah neraka," katanya mengutip hadits Rasulullah.

Hadir pada acara peringatan tersebut Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pesawaran, KH Ahmad Ma'shum Abror dan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat Gerning, Kiai Mahfudz. (Muhammad Faizin)