Solo, NU Online
Indonesia memiliki bangsa yang beragam budaya, suku, agama dan sebagainya. Untuk itu perlu dikembangkan sebuah paradigma pendidikan yang berbasis multikultrural, agar masyarakat menjadi lebih arif dalam menyikapi keragaman yang ada.
<>
Salah satunya melalui pendidikan multikultur. Pendidikan merupakan suatu hal yang efektif untuk mentransfer pengetahuan kepada seseorang. Seseorang bisa dibentuk baik atau buruk, juga tergantung dari pendidikan yang ia dapat. Pun dengan tema multikultural juga dapat disampaikan kepada anak melalui pendidikan.
Hal tersebut disampaikan salah satu pembicara, Anis Farkhatin, pada seminar yang bertema “Merayakan Keragaman Sebagai Keindahan”, Selasa (25/6) kemarin, di Hotel Pose In Solo.
“Pendidikan Multikultural tidak hanya di Sekolah. Di rumah, lingkungan, masjid dan sebagainya bisa menjadi ruang pendidikan multikultural,” terang Guru Agama SMA Piri 1 Yogyakarta tersebut.
Ia mencontohkan di sekolah tempat ia mengajar, dalam pelajaran agama tidak hanya dikenalkan teori saja. Tetapi ia sering mengajak langsung untuk mengenalkan siswanya pada agama lain, baik dengan mendatangkan tamu maupun mendatangi langsung ke tempat agama lain.
“Dengan itu akan terbangun siswa yang berkarakter plural,” imbuhnya.
Tentang pentingnya pendidikan multikutural tersebut juga disepakati ketua GP Ansor Solo, M Anwar. Anwar yang mengikuti acara seminar tersebut mengatakan selama ini Ansor Solo mendukung kegiatan acara bersama pemuda lintas agama lain. Bahkan rencananya, bersama dengan Forplas (Forum Pemuda Lintas Agama Solo) akan membuat sekolah multikutural anak.
“Akan kita fokuskan kepada anak-anak, karena Kota Solo sudah mencanangkan diri sebagai Kota Layak Anak, maka akan kita bidik untuk pendidikan keragaman pada anak,” ungkapnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
Terkini
Lihat Semua