Jepara, NU Online
KH Haris Rohman disela-sela Istighotsah yang diselenggarakan MWCNU Mlonggo Jepara, Jawa Tengah, Rabu (12/4) mengingatkan jamaah untuk selalu dzikir, mikir dan donga.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh ratusan orang itu diikuti perwakilan MWCNU, Muslimat, Fatayat, Ansor dan IPNU-IPPNU. Hadir juga ketua MWCNU Mlonggo H Sugiwanto dan Syuriah MWCNU Mlonggo Habib Muthohar dan KH Haris Rohman.
Dalam paparannya Syuriah MWCNU Mlonggo itu menyampaikan terselenggaranya istighotsah itu merupakan intruksi dari PCNU Jepara dalam rangka memperingati Harlah NU ke-94.
Ia menjelaskan bahwa istighatsah itu jenisnya beda-beda misal ada Rattib al-Haddad ada Rattib al-Atthas dan jenis istighatsah yang lain. “Beda rupo (jenisnya, red) tetapi isinya sama,” jelasnya.
Donga, mikir dan dzikir lanjutnya untuk memasukkan ke dalam hati. Sementara, mikir untuk mengenal Allah juga bertujuan untuk mengenal diri sendiri. Keterangan itu menurutnya sama halnya dengan yang tidak kenal Allah maka tidak kenal dirinya sendiri.
Manusia sambungnya diminta untuk usaha tetapi untuk memberikan hak preogatif Allah. Tapi ia mengingatkan jamaah bahwa ikhtiar (usaha) tidak hanya dilakukan tatkala peringatan Harlah NU saja. Di akhir sambutan, Kiai Harist menekankan pentingnya wiridan setelah selesai shalat. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)