Probolinggo, NU Online
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo dilantik bersamaan oleh Mustasyar PCNU Kota Kraksaan di halaman SDN Wangkal 1 Kecamatan Gading, Kamis (13/7) siang.
Dalam pelantikan ini, pengurus MWCNU Gading yang dilantik sebanyak 60 orang dan PAC GP Ansor Kecamatan Gading sebanyak 30 orang. Jumlah ini masih ditambah oleh Pengurus Ranting GP Ansor dari 19 desa se-Kecamatan Gading.
Pelantikan ini dihadiri oleh Ketua PCNU Kota Kraksaan H. Nasrullah A. Suja’i, Camat Gading H. Zainudin serta anggota Forkopimka Gading. Hadir pula para kepala desa (kades), guru ngajil, tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Gading.
Dalam sambutannya H Hasan Aminuddin meminta agar segenap pengurus yang diberi amanah membesarkan NU agar memaksimalkan tugas dan kinerjanya serta sumbangsih, terutama tenaga pikirannya dalam menjadi pengurus MWCNU maupun GP Ansor dengan ikhlas serta siap berjuang demi NU.
“Menjadi pengurus jam'iyah NU dan Ansor di zaman sekarang ini cukup berat tantangannya. Jadi niatkan serta terus berjuang penuh dalam menjalankan tugas demi NU dengan ikhlas dan jadikan sebagai sebuah ibadah kepada Allah SWT,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Hasan mengajak semua elemen bahwa perjalanan zaman sekarang ini tidak sama dan sudah berbeda dengan zaman dahulu waktu kecil, sehingga aqidah perjalanan zaman sekarang ini penuh tantangan.
“Semua tokoh sebagai cermin di tengah-tengah masyarakat untuk mengajak taat beribadah dan mengurusi tempat ibadah (masjid) atau memakmurkan masjid. Sekaligus menjadikan sebagai salah satu tradisi budaya seperti dahulu,” jelasnya.
Hasan menegaskan bahwa sebagai pengurus NU juga harus memiliki peran penting dengan menyambungkan hati ini dengan otak (pikiran) yang selalu positif, sehingga dapat mengajak anak muda menjauhi kemungkaran.
“Dengan kenyataannya bahwa kemungkaran pada saat ini banyak dilakukan oleh anak-anak muda. Kemungkaran ini disebabkan adanya pengaruh narkoba yang merusak kepribadian, perilaku dan masa depan generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)