Daerah

Pengurus Baru PMII Purworejo Fokus Kawal Isu Lokal

NU Online  ·  Ahad, 30 November 2014 | 06:49 WIB

Purworejo, NU Online
Isu-isu lokal menjadi prioritas utama yang akan digarap oleh aktivis mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purworejo. Pasalnya, masih banyak persoalan di Kabupaten Purworejo yang tidak beres.
<>
Hal itu diungkapkan Ketua PC PMII Kabupaten Purworejo Muhammad Arifin dalam sambutannya usai pelantikan Pengurus Cabang PMII Purworejo periode 2014-2015 di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo, Jumat (28/11).

"Organisasi PMII sebagai salah satu elemen civil society  siap menjadi garda terdepan dalam mengawal perjalanan Pemerintahan di Kabupaten Purworejo. Berbagai isu-isu lokal untuk periode ini menjadi prioritas bidang garap organisasi sebagai media perjuangan bagi kami," ucap Arifin.

Menurutnya, saat ini nyaris tidak ada kekuatan civil society di Kabupaten Purworejo yang memiliki taring dan memiliki daya dobrak untuk membela kepentingan rakyat.  Isu-isu pasar modern, lingkungan, supremasi hukum, korupsi serta ekonomi dan lain sebagainya. yang merugikan masyarakat banyak yang tidak tersentuh.

"Dalam situasi ini PMII mencoba untuk mengambil peranan tersebut. Semua itu demi terciptanya tatanan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera," tandasnya.

Hadir dalam kegiatan yang dirangkai dengan seminar yang mengangkat tema ekonomi lokal tersebut, Pengurus Besar PMII, PKC PMII Jawa Tengah, segenap Muspida, NU dan Banom, Organisasi ekstra kampus, BEM, Tokoh masyarakat serta alumni dan ratusan Kader PMII Purworejo.

Bupati Purworejo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staff Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Politik, Dr Ahmad Kasinu menyambut baik pelantikan pengurus PC PMII tersebut. "Selaku Pemerintah Daerah tentu sangat mendukung dan menyambut baik pelantikan sahabat-sahabat mahasiswa ini," katanya.

Lebih lanjut Kasinu mengatakan, pihaknya mengapresiasi peran PMII selama ini yang telah menjadi dinamisator bagi perjalanan pemerintahan. "Kritisme teman-teman mahasiswa terhadap isu-isu lokal harus diakui sebagai sumbangsih yang tak ternilai bagi kami. Hal itu harus senantiasa dilestarikan sebagai media perjuangan dan pembelajaran bagi para mahasiswa kader PMII," tandasnya. (Lukman Hakim/Mahbib)