Pamekasan, NU Online
Rusaknya moralitas anak didik cukup mewarnai dunia pendidikan di negeri ini. Tawuran, minum-minuman keras, berzina atau seks bebas, terjerat narkoba nyaris tiap pecan menghiasi pemberitaan sejumlah media massa.
"Itu semua tidak lepas dari dua faktor yang menjadi perusak moral anak didik kita. Dua faktor tersebut harus kita sikapi secara bijak," tegas Kiai Abdul Basid Mansur, Selasa (8/5).
Dalam pandangan Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, Dusun Sakaddu' Barat, Desa Bungbaruh, Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur tersebut, faktor pertama adalah tidak adanya keteladanan dari orang orang tua.
“Ini menjadi faktor utama. Sebab, orangtua adalah inspirasi penting atas keberlangsungan perangai anak didik. Para guru masuk ke dalam tugas ini juga, yaitu memberi keteladanan yang baik," katanya saat menjadi penceramah dalam acara haflatul imtihan lembaga Baiturrahmah Pancor, Dempo Timur, Pamekasan. Acara dihadiri wali murid, para guru, nahdliyin dan masyarakat umum.
Sementara faktor perusak moral yang kedua, tambahnya, adalah lingkungan dan pergaulan yang rusak. “Sekalipun faktor pertama mendominasi, tapi akan menjadi sia-sia manakala faktor kedua ini mewarnai keseharian anak didik,” ungkap magister teologi Islam ini.
"Karena itu, kedua faktor tersebut sama-sama penting untuk diperhatikan. Di samping orang tua beserta para guru dituntut memberi teladan baik, pergaulan keseharian anak didik juga perlu dipantau. Ini tugas kita bersama," tukasnya. (Hairul Anam/Ibnu Nawawi)