Daerah

Pemerintah Diharap Dengarkan Suara Warga Silo

NU Online  ·  Selasa, 8 Januari 2019 | 02:00 WIB

Jember, NU Online
Pemerintah diminta menghargai keinginan warga Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk hidup tenang  dan damai tanpa direcoki urusan tambang emas. Sebab, selama ini warga Silo sudah hidup tenang , dan kebutuhan hidup tercukupi  meskipun tanpa tambang emas. Demikian disampaikan Wakil  Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Imam Habibul Haromain saat  memberikan pengarahan dalam Istigotsah Tolak Tambang Bersama Kiai Kampung, PCNU Jember dan Kapolres Jember di Pesantren Mambaul Ulum, Desa Pace, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, Senin (7/1) malam.

Menurutnya, warga Silo dan masyarakat pada umumnya sudah trauma dengan kegiatan penambangan emas. Sebab, kenyataannya penambangan  emas di berbagai daerah hanya meninggalkan luka di masyarakat  sekitanya. Sementara di sisi lain, investor berpesta pora dengan mengeruk emas sebanyak-banyaknya.

“Yang saya dengar, potensi emas di blok Silo mencapai 80 ton. Tapi warga Silo tak akan pernah tergiur dengan itu semua, toh akhirnya akan menderita,” jelas kiai asli Silo tersebut.

Sementara itu, Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin menegaskan,  pihaknya akan selalu bersama  warga Silo dalam suka dan duka, termasuk dalam penolakan tambang.  NU Jember, katanya, punya kewajiban  moral untuk  mendukung  apapun yang dikehendaki warga Silo yang mayoritas adalah warga nahdliyyin.

“Kami akan menyurati Gubernur  Jatim, Menteri ESDM agar rencana tambang itu digagalkan. Secara internal, kami akan menyurati PWNU dan PBNU agar membantu  keinginan warga Silo, menolak tambang. Tidak hanya itu, LBHNU Jember juga siap di belakang kita,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin (Red: Aryudi AR).