Daerah

Pemberi Maaf Lebih Mulia Ketimbang Peminta Maaf

NU Online  ·  Jumat, 3 Februari 2017 | 18:00 WIB

Pemberi Maaf Lebih Mulia Ketimbang Peminta Maaf

Gambar ilustrasi.

Bandar Lampung, NU Online

Orang yang memaafkan lebih mulia daripada yang meminta maaf. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua PWNU Lampung H Solihin (Gus Coing), di Bandar Lampung, Jumat (3/2).

“Kita waspadai pihak-pihak yang ingin mengadu domba. Ketika Rais Aam kita, KH Ma’ruf Amin jadi obyek pemberitaan tidak pantas. Wajar jika Ansor dan Banser marah. Kita boleh menunjukkan kecintaan pada ulama,” ujar pria yang karib dipanggil Gus Coing itu.

Namun demikian, kata dia lagi, Indonesia hidup dalam kemajemukan dan Nahdlatul Ulama berkomitmen menjaga negara yang beragam agama hingga suku ini.                       

“Menyikapi situasi terakhir ini. Saya berkomunikasi dengan Sekjen PP GP Ansor sahabat Adung Abdul Rohman. Ansor dan Banser sudah mencintai ulama. Tapi Kiai Ma’ruf sudah memaafkan Ahok. Jadi kita ikuti kiai kita,” ujar Gus Coing yang juga Sekretaris Koordinator Wilayah Sumatera PP GP Ansor itu pula.

Ia lalu menambahkan, tugas santri memaafkan, tapi tidak menghilangkan ruh hingga muruah dalam menjaga kiainya.

“Orang yang memberi maaf lebih mulia dari orang yang meminta maaf. Jadi tidak boleh ada yang melangkah tanpa komando PBNU dan PP GP Ansor. Di dalam hati santri dan warga NU sudah jelas, menjaga kewibawaan NKRI hingga kiainya,” katanya lagi.

Terkait situasi negara saat ini, Sekretaris PW GP Ansor Lampung Budi H Yunanto mengharapkan, NU beserta badan otonomnya diberi kekuatan untuk menjaga kebhinekaan NKRI. (Gatot Arifianto/Fathoni)