Daerah

Pelayan Mall di Kudus Diminta Berbusana Muslimah

NU Online  ·  Sabtu, 1 November 2014 | 02:01 WIB

Kudus, NU Online
Para pengelola pusat perbelanjaan modern atau mall di kota Kudus diminta mengubah cara berpakaian pelayannya dengan busana muslimah. Hal ini sebagai upaya turut serta menjaga citra kota Kudus yang dikenal sebagai kota objek wisata religi dua makam wali maupun kota santri.
<>
Hal ini disampaikan wakil  Ketua Pimpinan Aanak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Mahfud Nahrawi kepada NU Online terkait refleksi dan renungan  tahun baru 1436 H, Jumat (31/10).

Mahfudz  mengatakan, tahun baru hijriyah adalah momentum yang tepat untuk melakukan revolusi mental terhadap ruang publik seperti mall -mall ataupun super market yang banyak dikunjungi warga yang mencari kebutuhan sehari-hari. Dalam pengamatannya, pada pusat perbelanjaan modern itu terdapat sisi lain yang perlu mendapat perhatian, yakni pakaian pelayan wanita (SPG) yang terlihat sangat minimalis.

"Saat masuk mall, banyak suguhan pemandangan wanita memakai ‘pakaian minimalis’ yang mempertontonkan sesuatu yang tidak pantas di pandang mata. Ini yang perlu disesuaikan untuk menjaga Kudus sebagai kota santri," katanya.

Menurut Mahfudz, keberadaan mall telah menjadi tempat alternatif berbelanja. Bahkan terkadang dijadikan sebagai tempat wisata keluarga. "Jika pelayan-pelayan berpakaian 'seksi', bagaimana nasib moral anak bangsa ke depan? Tentu bisa terpengaruh," tandas Mahfudz yang guru madrasah ini.

Dalam rangka menjaga moralitas warga Kudus dan sekitarnya, pihaknya mengusulkan kepada pemkab Kudus untuk menerbitkan instruksi kepada mall-mall dan pusat perbelanjaan di Kudus agar memperbaiki cara berbusananya.

"Beberapa tahun yang lalu sudah ada gerakan guru berjilbab dan bercelana/rok panjang, itu sudah  terbukti bagus. Nah, sekarang saatnya gerakan jilbab dan busana muslimah untuk karyawati mall-mall. Bila perlu, motifnya pakai bordir dan batik Kudus," tandas Mahfudz.

Di akhir perbincangan, ia mengharapkan Bupati Kudus H. Musthofa  bisa menjadi garda terdepan untuk merevolusi mental generasi muda dan penjaga moral bangsa di wilayah setempat. (Qomarul Adib/Mahbib)