Kudus, NU Online
Meski sebagian orang menilai bahasa Jawa sudah kurang diminati, namun kenyataanya berbeda di kalangan pelajar NU Kudus. Dalam porseni IPNU-IPPNU Kudus di Komplek Gor Kudus, Selasa (14/1) kemarin, 14 pelajar dari MA/ SMA NU masih antusias mengikuti lomba Master of Ceremony (MC) berbahasa Jawa.<>
Dengan mengenakan busana khas Jawa, mereka berlomba menjadi mc sesuai tema yang yang disajikan mulai dari peringatan Maulid Nabi, Perpisahan Sekolah, hingga acara resepsi pernikahan. Memanfaatkan waktu maksimal 15 menit yang disediakan panitia, mereka pun bergantian tampil bertutur Jawa dengan fasih di hadapan para juri.
Sholeh Syakur (40), salah satu juri menyampaikan bahwa berbahasa Jawa sebaiknya disesuaikan dengan kepribadian diri. Menurutnya, berbahasa Jawa, meski sebagai MC formal, tetap harus bisa menampilkan karakter si penutur apa adanya.
“Jangan terpaku pada materi teks. Sebab jika ada yang terlupa, nanti malah kebingungan,” ungkap Sholeh kepada para peserta. Ia pun menyarankan agar dalam bertutur Jawa, peserta didik mampu menjadi diri sendiri.
Hal ini terkait dengan kelak, saat mereka benar-benar dibutuhkan oleh masyarakatnya. Meski hanya perlombaan, namun inilah bekal mereka. “Ini adalah awal kreatif pembelajaran untuk terjun dakwah di masyarakat,” papar Sholeh.
Berpeluang
Zaenuri (40), juri lainnya, pada kesempatan yang sama juga memberikan motivasi agar para peserta lomba tetap teguh dengan bahasa Jawa. “Ojo dumeh boso Jowo. Justru bahasa Jawa kini penting, sebab hanya sedikit yang bisa dan memang cukup sulit dipelajari,” katanya.
Zaenuri pun mewanti-wanti para peserta yang telah mulai bergelut dengan bahasa Jawa tersebut. “Semoga peserta yang ada ini, kelak akan menjadi MC berbahasa Jawa sungguhan,” katanya tegas.
Menurutnya, peluang MC berbahasa Jawa hingga kini masih cerah. Bahkan penghasilan yang didapat cukup menjanjikan. Ia pun menyebutkan pengalamannya selama beberapa kali membawakan acara berbahasa Jawa.
“Bahasa Jawa masih dibutuhkan masyarakat namun tak banyak yang menguasai. Inilah yang akhirnya menjadikan peluang untuk tetap memelajarinya. Selain MC, kata Zaenuri, menjadi guru mata pelajaran Bahasa Jawa pun masih berpeluang.
Lomba ini merupakan satu dari segenap rangkaian lomba pada Pekan Olahraga dan Kesenian (Porseni) dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain MC berbahasa Jawa, terdapat 13 lomba olah raga dan seni yang diikuti pelajar IPNU-IPPNU se- kabupaten Kudus. (Istachiyah-Qomarul Adib/Anam)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
Terkini
Lihat Semua