Brebes, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah berlatih dakwah lewat media sosial (medsos). Mereka berlatih bagaimana menyebarkan virus virus positif di media sosial agar bisa diterima kalangan muda.
“Berdakwah lewat medsos bagi pelajar NU sangat penting, jangan sampai kader-kader NU termakan dan terjerambab ke dalam lembah hoaks,” ujar koordinator kegiatan Ikhsan Syafa'at di Aula TK Muslimat NU Ketanggungan 4 Jalan KH Ahmad Badlawi 99 Ketanggungan, Brebes, Selasa (22/5).
Gerakan dakwah anak muda NU yang paling tepat lewat medsos, karena mereka lebih banyak bercengkerama dengan medsos. Seperti halnya Wali Songo, tempo dulu menggunakan gamelan karena saat itu masyarakat masih suka dengan gamelan.
Pelajar NU, lanjut Ikhsan, sebagai penerus bangsa jangan mudah terpengaruh berita-berita hoaks, apalagi ikut ikutan menyebar ujaran kebencian. Kader-kader muda NU harus cerdas bermedsos.
“Alangkah mulianya, ketika pelajar NU bisa menyebarkan ajaran-ajaran para Ulama lewat medsos, ketimbang memposting hal-hal yang tidak penting,” ujar Ikhsan yang juga admin blog PAC IPNU-IPPNU Ketanggungan.
Memanfaatkan teknologi masa kini, lanjutnya, bukan hanya untuk bergurau atau bermain game online. Tapi juga memanfaatkan teknologi untuk berjuang mensyiarkan dakwah NU serta melawan hoaks.
Ketua PAC IPNU Ketanggungan Akbar Wibawa menambahkan, kegiatan ini diikuti 30 perwakilan Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU se Kecamatan Ketanggungan. Dia berharap peserta mendapat cakrawala baru di dunia IT.
Perwakilan dari Ranting Kubangsari Ayu Andiva mengaku bangga bisa mengikuti pelatihan karena di samping menambah ilmu juga makin paham bagaimana menggunakan medsos yang arif dan bijak. Dia merasa prihatin dengan banyaknya pelajar yang menggunakan medsos untuk menyebarkan ujaran kebencian, kepada orang lain termasuk membenci para Ulama NU bahkan Presiden. (Wasdiun/Muiz)