Daerah

Pelajar NU Diharapkan Jadi Pionir Perubahan

NU Online  ·  Ahad, 9 September 2018 | 09:30 WIB

Banyumas, NU Online 
Puluhan pelajar Nahdlatul Ulama Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah mengikuti Latihan Kader Muda (Lakmud).

Kegiatan diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) setempat, dan digelar Jumat hingga Ahad (7-9/9) di Balai Desa Singasari,  Karanglewas. 

Pelatihan yang mengusung tema Rekonstruksi Moralitas Pelajar Menuju Pionir Perubahan tersebut diikuti puluhan peserta dari Karanglewas serta perwakilan dari kecamatan lain. Hadir pula sejumlah Pimpinan Wilayah IPNU dan IPPNU Jawa Tengah, alumni dan pejabat desa serta kecamatan setempat. 

Ketua panitia kegiatan, Ya'rifuddin Fahmi mengatakan, selain untuk menggali serta mengembangkan potensi pelajar dan pemuda, kegiatan juga bertujuan membekali pengalaman para remaja dalam berorganisasi. 

"Dengan demikian rasa kepedulian antarsesama akan tercipta dan rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesai akan semakin kuat," katanya kepada NU Online Ahad,(9/9). 

Ketua PAC IPPNU Karanglewas, Laelatul Khasanah menambahkan kegiatan Lakmud sejatinya adalah pendidikan berjenjang kedua setelah Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). “Diharapkan para peserta nantinya dapat menjadi kader atau pionir perubahan di tempatnya masing-masing,” ungkapnya.  Sehingga mereka menjadi kader penggerak di ranting atau komisariat tempat mereka tinggal, lanjutnya. 

Yang juga tidak kalah penting adalah dapat mengabdi dalam organisasi IPNU dan IPPNU. “Baik di tingkat kecamatan Karanglewas maupun Kabupaten Banyumas," harap Laela.

Beberapa materi yang disampaikan pada pengkaderan tersebut antara lain, pendalaman Aswaja dan keNUan, kepemimpinan, keorganisasian, serta keindonesiaan dan Islam Nusantara. 

Tidak semata materi keorganisasian dan kepemimpinan, selama kegiatan juga diselingi dengan aneka kegiatan dan hiburan. "Agar peserta tidak jenuh, acara juga dilengkapi dengan out bond dan pentas seni," tandas Laela. (Kifayatul Ahyar/Ibnu Nawawi)