Boyolali, NU Online
Dalam rangka peningkatan kapasitas kader, PC IPNU IPPNU Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengadakan diskusi sejarah bangsa Indonesia. Kegiatan yang dikemas dalam Madrasah Tis'ah itu dilaksanakan, Sabtu-Ahad, (20-21/1). Bertempat di MI Gagak Sipat 1, Kanoman, Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali, sebanyak 38 peserta aktif dalam kegiatan tersebut.
Seperti diungkapkan ketua Departemen Kaderisasi PC IPNU Boyolali, Lukman Al Hakim, pengetahuan akan sejarah bangsa perlu di tanamkan sejak dini. Menurutnya, selain meningkatkan kapasitas kader, pemahaman sejarah bangsa penting untuk menambah kepekaan sejarah.
"Sejarah itu penting dikaji dan didiskusikan karena didalamnya terdapat Uswatun Hasanah agar calon generasi tidak mengulang kesalahan sejarah yang sama," jelas Lukman Al Hakim, Ahad (21/1).
Diskusi sejarah bangsa dibagi dalam beberapa sub bahasan. Sejarah penjajahan Belanda, Jepang dan proses kemerdekaan menjadi bahasan awal diskusi di Madrasah Tis'ah.
Selain itu, sejarah Organisasi Pergerakan Nasional mendapatkan porsi khusus dalam diskusi. Pasalnya, IPNU IPPNU sebagai organisasi kaderisasi perlu membuka lembaran sejarah organisasi pergerakan nasional yang menjadi salah satu penggerak utama kemerdekaan Indonesia.
"Indonesia merdeka karena adanya organisasi. Sebagai seorang organisatoris, kader IPNU IPPNU perlu memahami fakta sejarah itu," tambah Lukman.
Pembahasan tentang sejarah Nahdlatul Ulama juga mendapatkan alokasi waktu tersendiri dalam diskusi ini. Hal ini bertujuan agar peserta Madrasah Tis'ah dapat benar-benar mendalami sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama sebagai unsur penggerak kemerdekaan Indonesia. (Maghfur/Fathoni)