Purbalingga, NU Online
Pelajar merupakan kelompok usia remaja yang masih labil serta mudah penasaran dengan sesuatu yang baru dalam menemukan eksistensi diri. Kondisi ini tak pelak mudah diberi pengaruh yang negatif oleh pihak-pihak tertentu, termasuk pengaruh paham radikalisme.
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PC LDNU) Purbalingga, KH Basyir Fadlulloh mengatakan, di mata masyarakat radikalisme sudah menjadi hal yang buruk. Maka dari itu dalam menyikapi radikalisme dengan cara memperluas wawasan ilmu pegetahuan.
"Perbedaan merupakan qodratullah dan dari hal itulah toleransi menjadi hal yang wajib ada," ujarnya sebagaimana dirilis suaramerdeka.com
"Ketika toleransi sudah menjadi hal yang terikat dengan perbedaan, maka bangsa kita akan kuat," katanya saat mengisi Sarasehan Pelajar PC IPNU IPPNU Kabupaten Purbalingga yang bertema Pelajar dan Pemuda Purbalingga Menangkal Terosisme dan Radikalisme di Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Sabtu (30/6).
Pasien Intel Kodim 0702 Purbalingga, Kapten Arm Khasan mengatakan, radikalisme merupakan sikap yang berada di luar sistem yang ada di tatanan kehidupan dengan berbagai motif.
Terorisme merupakan perbuatan berbentuk ancaman atau perilaku kasar yang menimbulkan ketidak amanan yang mengakibatkan teror di tengah masyarakat.
Asisten Sekda Bidang Pemerintah dan Kesra, Agus Winarno mengapresiasi IPNU-IPPNU yang bersinergi dengan Pemkab mengawal tantangan global. Penangkalan paham terosisme dan radikalisme tepat untuk dilaksanakan saat ini terutama bagi para pelajar.
Ketua IPNU Purbalingga, Khayat Nur Iman mengatakan, IPNU-IPPNU sebagai generasi muda NU perlu menggelar kegiatan ini. Pelajar wajib mengetahui wawasan tentang bahaya terorisme dan radikalisame bagi keberlangsungan NKRI. (Red: Muiz)