Kota Banjar, NU Online
Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kota Banjar Wahidan menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan perekrutan kader. Hal tersebut akan dilakukan bersama pihak yang bersangkutan, dalam hal ini dari Dinas kesehatan ataupun Puskesmas.
Hal tersebut disampaikan Wahidan pada kegiatan peluncuran program dan pertemuan stakeholder kesehatan yang berlangsung di Aula II Setda Kota Banjar, Jumat (27/7). "Perekrutan kader berjalan bersama untuk melakukan pendampingan kepada pasien," jelasnya.
Dkatakan, saat ini banyak masyarakat yang meremehkan penyakit tuberculosis (TBC). Padahal penyakit tersebut harus ditangani dengan serius. "Kader melakukan investigasi kontak dengan pasien," paparnya.
Wahidan berharap setelah diadakan pelatihan, kader yang mengikuti pelatihan supaya diberi ruang untuk dapat melakukan pendampingan kepada masyarakat yang terjangkit TBC bersama pihak kesehatan.
"Ajak kader yang telah mengikuti pelatihan ketika ada pertemuan ataupun kegiatan di lapangan," harapnya.
Tujuan dari pendampingan untuk memastikan bahwa pasien rutin melakukan pemeriksaan, karena hal tersebut harus dilakukan. Bilamana tidak, maka kesembuhannya pun akan lama. "Pendampingan, supaya pasien tidak telat periksa," katanya.
Untuk kelancaran program tersebut, Wahidan menyampaikan pihaknya butuh dukungan dari pemerintah setempat. "Harapannya ada dukungan baik secara anggaran ataupun peraturan," ujarnya.
Program yang dicetuskan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk membebaskan Indonesia dari TBC pada tahun 2035. "Tahun 2035 Indonesia bebas TBC," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar Oman Rohman menjelaskan bahwa TBC merupakan penyakit serius. Untuk itu, ketika terdiagnosis mengidap TBC harus dilakukan pengobatan.
Karena kalau dibiarkan akan semakin parah bahkan menyebabkan kematian. Selain itu, TBC juga jenis penyakit yang mudah menular. "Penyakit TBC dapat menyebarkan kepada puluhan orang disekitar," jelasnya.
Di Kota Banjar sendiri pada tahun 2018 sudah ditemukan 324 kasus TBC. Oleh karena itu, dengan adanya LKNU diharapkan dapat bersinergi, guna mengurangi angka TBC khususnya di Kota Banjar.
Kegiatan yang bertemakan upaya menuju eliminasi tuberculosis berbasis masyarakat LKNU didukung Global Fund, dihadiri oleh puluhan tamu undangan dari berbagai stakeholder yang ada di Kota Banjar. (Wahyu Akanam/Muiz)