Jombang, NU Online
Belakangan santer informasi rencana aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Front Mahasiswa dan Masyarakat Indonesia Pro Palestina ke Gedung PBNU perihal kehadiran KH Yahya Kholil Staquf ke acara AJC Global Forum di Yerusalem beberapa waktu lalu.
Informasi demikian melalui surat mereka yang beredar di sejumlah media sosial (medsos) seperti Facebook, Twitter, Instagram juga WhatsApp.
Menanggapi hal itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menilai rencana demonstrasi tersebut salah alamat. Pasalnya, kehadiran salah seorang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu atas nama pribadinya, dan tidak ada kaitannya dengan internal PBNU.
"Urusan KH Yahya Kholil Staquf ke Palestina sudah dinyatakan oleh KH Said Agil Sirodj adalah dilakukan secara pribadi, tidak terkait dengan PBNU. Hal ini juga disampaikan Kiai Yahya sendiri," kata Ketua PCNU Jombang KH Salmanudin Yazid, Jum'at (22/6) kepada NU Online.
Namun demikian, terkait Kiai Yahya Kholil sebagai salah satu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang hingga saat ini menjadi sorotan publik karena kehadirannya acara AJC Global Forum di Yerusalem menjadi urusan internal PBNU.
"Karena itu NU yang akan menyelesaikan sendiri, dan masalahnya sudah selesai," imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Babus Salam Kalibening Mojoagung ini.
Gus Salman memaparkan, mahasiswa atau masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya melalui aksi demonstrasi atau mediasi lainnya harus benar-benar memahami peta serta mengkaji permasalahan yang ada secara komprehensif.
Jika tidak begitu, lanjut dia, maka akan mudah ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebab alasan tidak suka atau benci baik kepada pribadi Kiai Yahya Kholil dan atau secara kelembagaan NU.
"Front Mahasiswa yang akan melakukan aksi demo di PBNU salah alamat. Siapa gerombolan mahasiswa itu? Apakah warga NU? Atau pengurus NU? Jika bukan, jangan sekali-kali ikut campur urusan Internal NU," jelas Gus Salman sapaan akrabnya.
Dikatakan, NU memiliki mekanisme organisasi sendiri yang mengatur urusan internal dan hubungan dengan eksternal. "Pihak luar NU diharap jangan ikut-ikut urusan internal organisasi NU. Urus sendiri organisasi yang kalian miliki," ujarnya.
Sebagaimana diketahui di beberapa media sosial, sejak beredarnya surat rencana aksi unjuk rasa itu, tidak berselang lama Gerakan Pemuda (GP) Ansor Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta mengeluarkan surat resmi untuk menyiagakan 1500 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) guna pengamanan area Gedung PBNU.
Sejak itu pula, beredar kabar bahwa rencana aksi unjuk rasa oleh mahasiswa yang akan digelar pada Senin (25/6) mendatang batal digelar. (Syamsul Arifin/Muiz)