Daerah

PCNU Jombang Diamanahi Kelola Hutan Perhutani

NU Online  ·  Kamis, 5 Juli 2018 | 07:00 WIB

PCNU Jombang Diamanahi Kelola Hutan Perhutani

NU Jombang usai gelar rakor pengelolaan hutan Perhutani

Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur KH Salmanudin Yazid Al-Hafidh memaparkan, PCNU mendapat amanah sekaligus kepercayaan luar biasa, yaitu mengelola hutan Perhutani seluas seratus hektar.

"Kita diamanahi mengelola hutan Perhutani seluas seratus hektar hasil kerja sama PBNU dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya, Kamis (5/7).

Dirinya bersama beberapa pengurus NU yang lain sebelumnya telah membincangkan terkait pengelolaan hutan secara langsung dengan Pihak Perhutani di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening, Kecamatan Mojoagung, Jombang yang diasuhnya. Kala itu juga didampingi rombongan Lembaga Pertanian PBNU. 

Ia merinci, bahwa terdapat 50 hektar dengan status Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan 50 hektar dengan status Ijin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS). "Semuanya akan kita kelola dengan prinsip agar memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Hutan yang dikelola berada di Desa Kedunglumpang Mojoagung. Di dalamnya terdapat sejumlah situs. Seperti Makam Syekh Palumbon atau Syekh Ami Luhur juga Makam Alit. "Syekh Palumbon ini penyebar Islam dari Baghdad sebelum era Syekh Subakir. Makam Alit ini orang sakti di zaman Majapahit, juga ada gua Anggas Wesi, sumber mata air banyu penguripan alias waduk ubalan serta petilasan Joko Suruh," ujarnya.

Dijelaskan, semua situs nanti akan dimaksimalkan. Budaya, religi, bumi perkemahan, wisata out bound, serta sekolah lapang untuk mendidik masyrakat melestarikan hutan nanti kita kembangkan. 

Sementara Kasi PPB Perum Perhutani Jombang, Ivan N optimistis kerja sama dengan NU bakal bisa mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melestarikan hutan, karena masyarakat sekitar hutan mayoritas adalah warga NU. (Syamsul Arifin/Muiz)